kievskiy.org

Efikasi Vaksin Zifivax Anhui China 81 Persen Lebih, 4.000 Relawan Terlibat Uji Klinisnya

Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /Pixabay/Shabdbeej Pixabay/Shabdbeej

PIKIRAN RAKYAT - Proses uji klinis fase III vaksin Covid-19 Zifivax yang dilakukan peneliti Universitas Padjadjaran menghasilkan angka efikasi sebesar 81,51 persen. 

Dari hasil efikasi ini, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, Tiongkok tersebut.

Peneliti utama uji klinis fase III vaksin Zifivax Unpad dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), M.Kes., menjelaskan, proses uji klinis tersebut mengikutsertakan 2.000 relawan di Bandung dan 2.000 relawan di Jakarta. 

Tidak hanya berusia 18-59 tahun, relawan yang ikut juga berasal di kelompok usia 60 tahun ke atas.

Baca Juga: Akhirnya Jawab Isu Pisah Ranjang, Zaskia Gotik: Aku Tahu Diri

“Efikasi untuk orang usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, sedangkan di atas 60 tahun efikasinya 87,58 persen,” kata Rodman melalui siaran pers, Senin, 11 Oktober 2021.

Angka efikasi vaksin Zifivax telah melampaui rekomendasi dari WHO, yaitu di atas 50 persen. Selain itu, vaksin ini juga ampuh terhadap varian Covid-19 yang lebih berat, salah satunya varian Delta. Efikasi dari vaksin Zifivax terhadap varian Delta adalah 77,47 persen.

Lebih lanjut Rodman menjelaskan, pada uji klinis tersebut, relawan ada yang mendapatkan vaksin dan plasebo (vaksin kosong). Proses penyuntikan dilakukan tiga kali dengan jarak satu bulan.

Baca Juga: Geram Dengar Kasus Dugaan 3 Anak Diperkosa Ayah Kandung, Ashanty: Binatang Aja Ngelindungin Anaknya

"Secara umum, vaksin Zifivax tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang serius. Bahkan, KIPI pada vaksin ini hampir sama dengan vaksin Sinovac, yaitu nyeri di bekas suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, hingga nyeri otot," ucap Rodman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat