kievskiy.org

Pemeriksaan Angkutan Lebaran Diperketat

SEJUMLAH petugas Dinas Penanggulangan dan Pencegahan Kebakaran Kota Bandung menyemprotkan cairan sabun dalam aksi
SEJUMLAH petugas Dinas Penanggulangan dan Pencegahan Kebakaran Kota Bandung menyemprotkan cairan sabun dalam aksi

BANDUNG, (PR).- Memasuki H-5 Lebaran 2017, Selasa, 20 Juni 2017, Tim Inspeksi Ramp Check Bus Angkutan Lebaran 2017 dari Dinas Perhubungan Kota Bandung lebih memperketat pemeriksaan. Selain memeriksa kelengkapan surat-surat, kelaikan roda, lampu dan kemudi, tim juga memeriksa nomor sasis dan rangka dengan cara masuk ke kolong bus.

“Kali ini lebih diperketat karena kemarin (Senin, 19 Juni 2017) masih belum maksimal. Sempat ada bus yang menghindar dan keluar terminal,” ujar Kepala Terminal Bus Cicaheum Roni Hermanto di sela-sela kegiatan pengawasan armada bus yang masuk ke dalam terminal.

Sejumlah awak bus sempat merasa keberatan dengan pengetatan pemeriksaan ini. Beberapa awak bus yang merasa kurang berkenan dengan kegiatan pemeriksaan ada yang menyalakan mesin keras hingga mengepulkan asap hitam tebal.

“Perlakuan tersebut sudah biasa. Kami hanya menjalankan tugas. Keamanan serta kenyamanan bukan hanya untuk kami, melainkan juga untuk awak dan penumpang bus,” ujar Roni.

Sementara, sejumlah pengelola jasa moda mengatakan, pada H-5 belum ada lonjakan calon penumpang. Namun, sejumlah loket sudah mulai diserbu calon penumpang yang memesan tiket lebih awal.

“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini musim mudik kurang begitu terasa. Hingga H-5 masih belum ada lonjakan. Hampir semua jurusan hanya terisi sampai 70 persen dan itu pun awak bus masih menawar-nawarkan jasa, bukan penumpang yang mencari awak angkutan,” ujar Sudirman, salah seorang pegawai perusahaan jasa moda angkutan.

Penumpukan penumpang

Belum adanya peningkatan penumpang memasuki H-5 Lebaran ini, menurut Sudirman, karena sebagian warga yang harus mempersiapkan uang lebih untuk daftar anaknya sekolah sehingga mengesampingkan mudik. “Sekolah saat ini daftar harus menggunakan DP (uang muka) 30%-50%, belum lagi THR sejumlah perusahaan yang belum turun,” tutur Sudirman.

Namun, menurut Sudirman, untuk sejumlah tujuan yang selama ini merupakan jalur gemuk sudah mulai ramai calon penumpang. Untuk rute antarkota dalam provinsi (AKDP) seperti ke Garut, Tasikmalaya, dan Banjar mulai ramai. Sedangkan untuk rute antarkota antarprovinsi (AKAP) tujuan Bondowoso dan Solo mulai penuh 100 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat