kievskiy.org

Pembetonan Jalan Butuh 1,5 Bulan, Jalan Soekarno Hatta Macet

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di area pembetonan di Jalan Soekarno Hatta, KM 9.600, Kelurahan Jatisari, Kota Bandung, Rabu, 2 Agustus 2017 malam. Pembetonan jalan di lajur kanan jalur cepat menuju arah Cibiru, tepat setelah area lajur putar balik. Keadaan ini mengakibatkan kemacetan terutama saat jam sibuk.*
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di area pembetonan di Jalan Soekarno Hatta, KM 9.600, Kelurahan Jatisari, Kota Bandung, Rabu, 2 Agustus 2017 malam. Pembetonan jalan di lajur kanan jalur cepat menuju arah Cibiru, tepat setelah area lajur putar balik. Keadaan ini mengakibatkan kemacetan terutama saat jam sibuk.*

BANDUNG, (PR).- Warga mengeluhkan kemacetan di Jalan Soekarno Hatta sebagai dampak pembetonan yang kini tengah dilakukan. Diperkirakan, pengerjaan proyek tersebut akan tuntas dalam waktu 1,5 bulan.

Hal itu dikemukakan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Bandung pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yuliasnyah. Dia menuturkan, peningkatan struktur jalan ini akan diterapkan di lajur cepat dan lajur lambat. Seluruh pekerjaan diusahakan rampung dalam waktu 1,5 bulan. 

Koordinasi lalu lintas sudah dilakukan dengan Polrestabes Bandung. Menimbang kepadatan lalu lintas, pengerjaan hanya dilakukan mulai pukul 21.00 hingga 5.00. “Izin dari kepolisian pekerjaan hanya malam hari,” tuturnya.

Dari pantauan, perbaikan itu berdampak pada kemacetan di jalan arteri tersebut. Bahkan, hal itu berimbas ke jalan-jalan alternatif yang ada di sekitarnya. Sehingga banyak dikeluhkan pengendara dan warga sekitar.

Pulang kantor paling macet

Ditemui di persimpangan Jalan Kawaluyaan, Rabu 2 Agustus 2017, warga Jalan Rumah Hegar, Kelurahan Jatisari, Eko Abdurahman (35) me­nuturkan, peningkatan jalan dengan cara diisi cor beton itu membuat titik kemacetan baru. Posisi perbaikan itu ada di lajur kanan jalur cepat menuju arah Cibiru. Lokasinya tepat setelah area lajur putar balik pertama di jalan nasional itu. Proses perbaikan sepanjang 2 km itu dilakukan pada satu lajur di jalur cepat. 

Biasanya, kata Eko, kemacetan terjadi di  jalur cepat sebelum area putar balik. Hal ini karena terhambat kendaraan yang berputar dari arah Margahayu, atau tertahan kendaraan yang akan kembali ke arah simpang Jalan Ibrahim Adjie-Jalan Soekarno Hatta.

Saat jam sibuk, lalu lintas makin semrawut. Kemacetan panjang nyaris hingga simpang Jalan Ibrahim Adjie. Di titik awal perbaikan jalan, kendaraan harus dialihkan ke satu lajur sisa di jalur cepat, juga diarahkan ke jalur lambat yang masih tersedia dua lajur untuk kendaraan besar. Kondisi itu diperparah oleh perilaku pengendara yang tak sabar dan saling serobot.

“Sekarang siang hari juga macet. Namun, pas jam pulang kantor ini yang paling macet. Keluar-masuk jalur yang dipisah pembatas jalan, jadi kayak saling silang,” kata anggota Linmas Kelurahan Jatisari yang bertugas mengatur lalu lintas di simpang Jalan Kawaluyaan-Jalan Soekarno Hatta itu.

Jalan alternatif

Warga lainnya, Ayi Kusnadi (56) menjelaskan, Jalan Kawaluyaan Raya menjadi pilihan jalur alternatif favorit pengendara untuk menghindari macet di jalur utama Soekarno Hatta. Jalur ini bisa tembus Jalan Sukapura, dan Jalan Ibrahim Adjie via PT Pindad. Ia menduga warga yang akan menuju Margahayu atau Cibiru memilih jalan tersebut ketimbang kena macet di jalan utama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat