kievskiy.org

Ini Penyebab Macet Panjang di Jalan Layang Pasupati Senin Pagi

BANDUNG, (PR).- Perbaikan jalan layang Pasupati, Kota Bandung terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat. Hal itu berdampak pada kepadatan arus lalu lintas dari Gasibu menuju Pasteur sejak Senin 23 Oktober 2017 pagi.

Kepala Sub Unit Tugas Khusus Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli Polrestabes Bandung, Iptu Iman Kusdiman membenarkan kondisi tersebut. Ia menjelaskan, penutupan jalan layang Pasupati sudah dilakukan sejak Minggu 22 Oktober 2017 malam. Penutupan dilakukan karena adanya pengecoran bantalan jalan.

"Untuk itu, para pengguna jalan diharapkan untuk bersabar. Kalau dibuka, nanti hasil cor yang belum kering rusak lagi," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan Radio PRFM.

Iman menuturkan, para pengguna jalan yang menuju Pasteur bisa melalui jalur bawah jalan layang dan naik lagi via akses di Balubur Tamansari. Selain itu, para pengguna jalan juga bisa melalui Jalan Aria Jipang, Diponegoro, Sulanjana, dan Cikutra Barat.

"Penutupan ini tidak bisa dipastikan waktunya hingga kapan karena harus menunggu cor kering. Siang ini ditargetkan sudah bisa dilalui. Mudah-mudahan tidak hujan sehingga cor cepat kering," katanya.

Banjir

Awal Oktober 2017 lalu, banjir cileuncang juga menggenangi jalan layang Pasupati. Banjir cileuncang itu terjadi karena puluhan saluran pembuangan air di jalan layang tersumbat sampah.

Sampah masih kerap ditemui di beberapa titik jalan layang. Terdapat sampah plastik, daun sisa pembungkus makanan, kemasan kardus minuman, hingga puntung rokok yang diduga dilempar pengendara yang melintasi jalan layang Pasupati.

Di sejumlah besi penyaring (desk plate) yang terpasang di mulut saluran drainase juga terlihat dipenuhi sampah. Diyakini, sampah yang berukuran melebihi lubang besi penyaring itu terkumpul oleh angin atau air hujan. Terkumpulnya sampah di mulut lubang penyaring drainase juga diduga kuat sebagai penyebab banjir cileuncang, saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Laporan sampah yang tak henti bermunculan meskipun sudah dibersihkan didapat dari para pekerja yang tengah melakukan pemeliharaan jalan layang. Sejak September lalu, terdapat 10 pekerja yang sedang mengganti expansion joint antarsegmen jalan layang berusia 12 tahun itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat