kievskiy.org

Albert dan Sheline Dinobatkan Jadi Hakka Ako Amoi Bandung 2017

ALBERT Riyandi Wibisana (kiri) dan Sheline Yunike Duwina dinobatkan sebagai Hakka Ako Amoi Bandung 2017 pada acara Grand Final Hakka Ako Amoi Bandung 2017 di Gedung Yayasan Harapan Kasih, Kompeks Mekarwangi, Kota Bandung, Rabu 1 November 2017 malam.*
ALBERT Riyandi Wibisana (kiri) dan Sheline Yunike Duwina dinobatkan sebagai Hakka Ako Amoi Bandung 2017 pada acara Grand Final Hakka Ako Amoi Bandung 2017 di Gedung Yayasan Harapan Kasih, Kompeks Mekarwangi, Kota Bandung, Rabu 1 November 2017 malam.*

BANDUNG, (PR).- Untuk kedua kalinya, Hakka Ako Amoi Bandung kembali digelar. Kali ini, Albert Riyandi Wibisana dan Sheline Yunike Duwina dinobatkan sebagai Hakka Ako Amoi Bandung 2017.

Hakka Ako Amoi adalah kontes bakat dan kecantikan sekaligus upaya pelestarian budaya etnis Tionghoa dari kelompok Hakka atau Khe. Acara digelar di Gedung Yayasan Harapan Kasih, Kompleks Mekarwangi, Kota Bandung, Rabu 1 November 2017 malam.

Albert (26) dan Sheline (21) merupakan peserta yang dinilai dewan juri sebagai yang terbaik dari 33 peserta yang telah diseleksi panitia. Terdapat tiga poin penilaian saat pemilihan itu yakni penampilan (appearance), kepercayaan diri (confidence), dan inteligensi (intellegence).

Grand final Hakka Ako Amoi Bandung 2017 digelar sangat meriah. Ratusan pendukung dan undangan datang dalam acara itu. Hadir tokoh Bandung sekaligus anggota DPR RI Popong Otje Djundjunan, jajaran pejabat dari Pemkot Bandung, serta sejumlah tokoh Hakka Bandung. Perancang adibusana Harry Ibrahim bahkan tampil sebagai salah seorang juri.

Albert Riyandi Wibisana yang menjadi ako (bujang) tahun ini adalah lulusan SBM ITB. Selain menjadi Hakka Ako Bandung 2017, jejaka yang mahir berpiano ini juga dinobatkan sebagai Hakka Ako Inteligensia karena kepintarannya.

Sementara Sheline Yunike Duwina yang menjadi amoi (gadis) adalah mahasiswi psikologi Universitas Kristen Maranatha. Ia merupakan atlet basket, Duta Maranatha 2016, sekaligus Top 20 Icon Fashion World Indonesia 2011.

Memelihara budaya

Kontes Hakka Ako Amoi Bandung digelar sejak 2016. Menurut Ketua Hakka Youth, Yulius Koy, tujuannya adalah untuk melestarikan budaya etnis Tionghoa dari kelompok Hakka atau Khe. Mereka berupaya mengajak generasi muda untuk mengenal tradisi dan budaya nenek moyangnya. Peserta juga diajak mengenal sejarah dan akulturasi budaya antara Tionghoa dengan Sunda di Kota Bandung.

Sementara itu, Popong Otje Djundjunan atau akrab disapa Ceu Popong, juga berpesan agar budaya tetap dipelihara dan dilestarikan. Sebagai orang Jawa Barat, kata dia,  diharapkan mereka dapat berkontribusi nyata terhadap lingkungan sekitarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat