kievskiy.org

Temui Warga Tamansari, Ridwan Kamil Diberondong Pertanyaan Soal Rumah Deret

WALI Kota Bandung Ridwan Kamil menjawab pertanyaan warga, saat audiensi dengan warga RW 11 Kelurahan Tamansari perihal Rumah Deret, di Aula YPAC, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin, 6 November 2017. Pada pertemuan itu pihak Pemkot Bandung menawarkan solusi pada warga supaya tidak ada pihak yang merasa ditelantarkan selama proses pembangunan rumah deret.*
WALI Kota Bandung Ridwan Kamil menjawab pertanyaan warga, saat audiensi dengan warga RW 11 Kelurahan Tamansari perihal Rumah Deret, di Aula YPAC, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin, 6 November 2017. Pada pertemuan itu pihak Pemkot Bandung menawarkan solusi pada warga supaya tidak ada pihak yang merasa ditelantarkan selama proses pembangunan rumah deret.*

BANDUNG, (PR)- Wali Kota Bandung Ridwan akhirnya bertemu dengan warga RW 11 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Senin, 6 November 2017. Pertemuan itu membahas tentang rencana pembangunan rumah deret yang mendapat penolakan warga.

Pertemuan yang berlangsung di Aula YPAC, Jalan Tamansari, Kota Bandung itu disiarkan langsung melalui akun Istagram Ridwan Kamil, @ridwankamil. Dalam pertemuan itu, Ridwan Kamil menjelaskan proyek yang didanai pemerintah itu.

Ridwan Kamil menjelaskan, lingkungan RW 11 akan dibuat lebih hijau, dengan banyak lapangan. Ia juga menjanjikan, warga yang semula punya usaha di lokasi itu akan diberi ruang usaha kembali. Ruang usaha itu bisa digunakan warga dengan biaya ringan.

"Kalau sudah dilihat (desainnya) masih tidak betah, saya akan cari solusinya," katanya.

Ia mengatakan, warga bisa menempati rumah deret itu gratis sampai dengan lima tahun pertama. Rencananya akan dibangun sekitar 400 unit rumah deret.

Jika warga nantinya tidak mampu membayar sewa, Ridwan Kamil mengarahkan warga untuk mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). "Tapi jangan ngaku-ngaku miskin. Punya kos-kosan, punya usaha, tapi ngaku miskin," ujarnya.

Dalam dialog dengan warga itu, warga juga mempertanyakan sumber dana proyek dan dasar hukum Tamansari dikategorikan sebagai kampung kumuh. Warga juga meminta jaminan warga akan sejahtera setelah menempati rumah deret.

Ridwan Kamil menjawab, tidak ada anggaran swasta di proyek ini. Semua uang berasal dari uang pajak masyarakat yang dikelola oleh pemerintah. Penunjukan pelaksana proyek dilakukan melalui lelang.

"Soal kesejahteraan, saya kasih kendaraan untuk sejahtera. Silakan dipakai, jadilah sejahtera. Kami menyediakan instrumen untuk sejahteranya. Ada peraturan dari kementerian yang mengukur itu (kekumuhan). Soal sanitasi, jumlah kepadatannya berapa. Definisi kumuh itu, misalnya BAB masih ke walungan. Nanti saya bisa tunjukkan kriterianya," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat