kievskiy.org

Bisa Ancam Bendungan, Eceng Gondok di Waduk Cirata Perlu Dibersihkan

ALAT pembersih eceng gondok melintas di perairan waduk cirata, cipeundeuy, kabupaten bandung barat, beberapa waktu lalu.*
ALAT pembersih eceng gondok melintas di perairan waduk cirata, cipeundeuy, kabupaten bandung barat, beberapa waktu lalu.*

NGAMPRAH, (PR).- Selain keramba jaring apung, kehadiran eceng gondok juga dapat membahayakan Waduk Cirata, seperti yang terjadi pada 2015 ketika eceng gondok memasuki zona utama bendungan. Keberadaan eceng gondok pun dikeluhkan warga karena mengganggu mobilitas alat transportasi air.

Seorang tukang ojek perahu, Cecep (57) mengatakan, beberapa tahun lalu sewaktu Waduk Cirata belum dipenuhi eceng gondok, terdapat banyak penarik ojek perahu yang berlabuh di Dermaga Pasir Geulis, Cipeundeuy, Babupaten Bandung Barat. Akam tetapi, saat ini cuma sedikit perahu yang masih beroperasi.

"Dulu banyak sekali, sampai puluhan perahu. Namun, yang bertahan sampai sekarang tinggal sedikit. Soalnya, mesin perahu mudah rusak karena tersangkut eceng gondok atau sampah plastik. Penumpang juga berkurang, jadinya rugi. Makanya, sekarang perahunya enggak banyak," katanya.

Sewaktu perairan Waduk Cirata masih bersih dari eceng gondok, menurut dia, masih banyak orang yang menggunakan perahu untuk melintas ke daerah Cianjur atau sebaliknya. Akan tetapi, setelah banyak eceng gondok, transportasi air mulai ditinggalkan karena justru memakan waktu tempuh yang lebih lama dibandingkan lewat jalur darat.

"Waktu perjalanan di air yang sebetulnya cuma setengah jam bisa sampai dua jam, karena banyak eceng gondok yang menutupi jalan. Akhirnya orang-orang lebih memilih lewat darat. Sekarang yang naik perahu paling orang-orang yang mau mancing. Biasanya mereka pesan terlebih dahulu," tuturnya.

Ancam Waduk Cirata

Menurut Kepala Badan Pengelola Waduk Cirata Wawan Darmawan, eceng gondok yang semakin banyak dapat mengancam Waduk Cirata, karena dapat membuat sekat konstruksi sampah jebol. Jika hal itu terjadi, seperti pada 2015, maka sampah atau eceng gondok dapat memasuki zona utama bendungan. 

"Kemarin saya lihat di sini penuh sekali, tapi saat ini sudah pergi. Entah mungkin terbawa oleh angin. Dia mudah sekali berpindah. Ini sangat berbahaya. Pernah suatu ketika pada 2015 trash bump kami putus, sehingga eceng gondok masuk ke arah dam. Itu sangat membahayakan, sehingga kami membeli dua alat pembersih eceng gondok," katanya. 

Awalnya, menurug dia, BPWC hanya mengelola eceng gondok secara konvensional dengan mengangkat eceng gondok secara manual, lalu mengangkutnya pakai alat berat. Lantaran semakin banyak, dua mesin pembersih eceng gondok pun dibeli dari luar negeri. Satu mesin lagi diperoleh BPWC dari hasil bantuan.

Wawan mengaku tak tahu secara pasti luas cakupn eceng gondok di wilayah perairan Waduk Cirata. Pasalnya, eceng gondok mudah berpindah oleh angin. Meski begitu, dari luas keseluruhan waduk yaitu 6.200 hektare, dia menaksir cakupan eceng gondok tidak sampai menutupi 20 persen perairan Cirata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat