kievskiy.org

2.732 Orang Menari Jaipong Serentak

RATUSAN penari cilik turut ambil bagian diacara 2500 Penari Jaipongan Daun Pulus Keser Bojong, Minggu 29 Juli 2018, di acara Car Free Day Dago Jalan Ir. H. Djuanda dalam rangkaian Bandung International Arts Festival #4.*
RATUSAN penari cilik turut ambil bagian diacara 2500 Penari Jaipongan Daun Pulus Keser Bojong, Minggu 29 Juli 2018, di acara Car Free Day Dago Jalan Ir. H. Djuanda dalam rangkaian Bandung International Arts Festival #4.*

BANDUNG,(PR).- Hajatan seni tari bernama Bandung International Arts Festival #4 menambah deret penghargaan Kota Bandung dikacah nasional. Sebanyak 2732 orang penari, Minggu, 29 Juli 2018 tampil menarikan tarian Jaipongan Daun Pulus Keser Bojong di Car Free Day Dago, ruas Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung.

“Ini semakin menguatkan Kota Bandung dijajaran 10 besar Kota Pariwisata di Indonesia dan 10 besar sebagai daerah tujuan pariwisata. Event seni budaya seperti BIAF yang menampilkan tarian jaipongan masal yang diikuti lebih dari 2500 orang penari menunjukan bahwa Kota Bandung memang merupakan kota seni budaya dan juga kota pariwisata,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, Minggu 29 Juli 2018 saat membuka secara resmi perhelatan 2500 Penari Jaipongan Daun Pulus Keser Bojong di Car Free Day Dago.

Namun menurut Kenny, yang juga patut menjadi catatan adalah bahwa warga Kota Bandung khususnya maupun warga Jawa Barat mulai dari anak balita usia 3 tahunan hingga orang tua masih menjaga seni tradisi dengan baik. Tari Jaipongan karya maestro seni tari Jawa Barat Gugum Gumbira Tira Sondjaja yang berakar dari kesenian tradisional Ketul Tilu, Pencak Silat dan Topeng Banjet, hingga kini masih digemari.

“Kami sebagai wakil dari pemerintah Kota Bandung sangat berterima kasih sekali atas apresiasi yang diberikan para penari maupun masyarakat di acara (BIAF#4) ini. Tanpa dukungan serta kecintaan para penari, sanggar tari, orang tua dan masyarakat pecinta seni, tidak mungkin akan terwujud 2500 orang menai tari Jaipongan Daun Pulus Keser Bojong hari ini,” ujar Kenny.

Hal senada diungkapkan Direktur BIAF#4 Deden Tresnawan yang menilai apresiasi dan dukungan para pecinta tari jaipomngan sangat besar.

“Sejak awal Juni lalu tercetus ide Seribu Penari Jaiponglewat FB (face book) langsung masuk 83 sanggat tari yang mendaftarkan 700 lebih penari dan memasuki awal Juli 100 lebih sanggar, hingga pada hari ini
(Minggu, 29/7/2018) terdaftar 2732 penari  dari 170 lebih sanggar tari dari 18 kabupaten dan kota di Jawa Barat,” ujar Deden.

Kegiatan yang diinisiasi Jaringan Seniman Kampung (Japung) dan Masyarakat Seni Tradisi Indonesia (MASRI) mendapat support dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, UPTD Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Tahun ini BIAF#4 selain menampilkan 2500 Menari Jaipongan Daun Pulus Keser Bojong, juga diikuti seniman dan seniwati tari dari 12 negara, 8 provinsi dan 18 kabupaten kota di Jawa Barat.

BIAF#4  yang berlangsung sejak Jumat, 27 Juli 2018, dan berakhir Minggu, 29 Juli 2018, selain digelar di gedung kesenian Pusat Pengembangan Kebudayaan dan Car Free Day Dago, juga digelar di Cikapundung River Spot, Hutan Kota Babakan Siliwangi dan Curug Batu Templek. Khusus di Curug Batu Templek yang berlokasi di Kampung lebak Cisanggarung, Ds. Pasirimpun, Kec. Cimenyan Kab. Bandung yang berlangsung malam hari, para seniman dari 12 negara tampil secara bersama-sama.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat