kievskiy.org

Tol Dalam Kota Bandung, Pasteur-Gedebage Dulu Pasirkoja-Pusdai Kemudian

PENGENDARA melintas di Jalan Supratman, Kota Bandung, Kamis 3 Januari 2019.  Kawasan tersebut termasuk ke dalam proyek tol dalam kota pertama di Kota Bandung sepanjang 14,3 km yang direncanakan beroperasi tahun 2021.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
PENGENDARA melintas di Jalan Supratman, Kota Bandung, Kamis 3 Januari 2019. Kawasan tersebut termasuk ke dalam proyek tol dalam kota pertama di Kota Bandung sepanjang 14,3 km yang direncanakan beroperasi tahun 2021.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR

BANDUNG, (PR).- Pemerintah Kota Bandung selayak­nya mendahulukan tol dalam kota (Ban­dung Intra Urban Tol Road; ­BIUTR) rute Pasteur-Gedebage daripada North-South (NS) Link rute Pasirkoja-Pusdai. Meskipun telah lama terka­tung-katung, kajian rancangan BIUTR dianggap lebih lengkap untuk direali­sasi­kan.

”Sebenarnya kenapa kita tidak segera merealisasikan tol BIUTR? Kenapa itu enggak kita dorong bersama-sama? Itu sudah ada dalam Perda RDTR kita sudah ada jalur itu. Kenapa enggak itu yang kita upayakan untuk direalisasikan,” kata anggota DPRD Kota Bandung Folmer Silalahi di Bandung, Kamis 3 Januari 2019.

Dari segi fungsi, kata Folmer, rute Pasirkoja-Pusdai dinilai sama-sama menghubungkan wilayah barat dengan timur Kota Bandung.

Akan tetapi, dari segi kebutuhan, kata dia, rute Pasteur-Gedebage yang mengarah ke timur lebih layak diwujudkan. Rute yang menyambung Tol Pasteur itu akan melintasi ka­wasan permukiman yang terus tumbuh.

”Kan sama saja (rute) barat-timur. Satu dari Pasirkoja dan satu lagi dari Pasteur. Tujuannya sama mengarah ke timur. Tetapi, (Pasteur-Gedebage) secara aturan kajian dan kebutuhan sudah sejak lama direncanakan,” ujarnya.

Ringan

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengakui bahwa ­BIUTR juga termasuk ke dalam proyek infrastruktur yang diperjuangkan agar segera terwujud. Namun, Pemerintah Kota Bandung menyambut skema pembiayaan murni swasta ini sebagai daya dongkrak pembangunan tanpa membebani APBD.

”Mang Oded berharap pembanguan jalan tol ini bagian dari hal positif misi kami yang kelima, yaitu partisipatif anggaran dari pihak ketiga. Tanpa memakai anggaran, kita dapat infrastruktur besar,” tuturnya.

Selain tanpa APBD, kata Oded M Danial, kebutuhan lahan proyek NS Link ini juga dianggap ringan mengingat lokasinya yang memanfaatkanlahan milik Peme­rintah Provinsi Jawa Barat dan sebagian kecil lahan milik Pemkot Bandung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat