kievskiy.org

Luhut Pandjaitan Janjikan Bandung Lebih Bersih, Minta TPPAS Legok Nangka Selesai 2 Tahun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berjalan keluar ruangan usai menyaksikan penandatanganan kerja sama Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/6/2024). Dalam rangka percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan di TPPAS Legok Nangka, pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penandatanganan dengan PT. Jabar Environmental Solutions dan PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Agustus mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berjalan keluar ruangan usai menyaksikan penandatanganan kerja sama Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/6/2024). Dalam rangka percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan di TPPAS Legok Nangka, pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penandatanganan dengan PT. Jabar Environmental Solutions dan PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Agustus mendatang. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meminta Badan Usaha Pelaksana (BUP) Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka menyelesaikan pembangunan instalasi TPPAS Legok Nangka dalam dua tahun.

Permintaan tersebut diungkapkan Luhut setelah menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Jabar Environmental Solutions (PT JES). Penandatanganan Perjanjian Penjaminan antara PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) dan PT JES, serta Penandatanganan Perjanjian Regres antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT PII juga dilakukan pada hari Jumat, 28 Juni 2024.

TPPAS Legoknangka di Jalan Raya Nagreg.
TPPAS Legoknangka di Jalan Raya Nagreg.

"Proyek ini spesial buat Jabar, berharap pihak Jepang sama-sama menjalankan kesepakatan penting ini," kata Luhut.

Luhut menjelaskan, penandatanganan PKS tersebut merupakan momentum penting setelah upaya panjang dilakukan sejak 2019.

"Saya berharap pembangunan fisik dipercepat. Saya request pada Mr. Ono Hiroshi (Senior Advisor to Minister of Enviroment Japan) kalau bisa dua tahun, atau tiga tahun ini (TPPAS Legok Nangka beres) karena ini prioritas Bandung Raya, tolong jadi pertimbangan," ucapnya.

Kurangi sampah di Citarum

Luhut optimistis pengolahan sampah terpadu akan mengurangi sampah di Sungai Citarum dan meningkatkan kualitas air sungai tersebut. "Saya harap, selain membangun TPPAS yang akan mengolah 2.000 ton sampah per hari, pemerintah menyiapkan juga insinerator kecil untuk menampung 25-50 ton sampah di kampung-kampung," tuturnya.

Menurut Luhut, jika di kampung-kampung terdapat 5-10 insinerator, sedikitnya ada 1.000 ton sampah yang diolah tanpa harus ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau sungai.

"Nanti, Bandung bakal lebih bersih, banyak orang ke Bandung, terlebih ada kereta cepat yang dapat mengantarkan 22.000 orang setiap akhir pekan," katanya.

Senior Advisor to Minister of Environment Japan, Ono Hiroshi, mengucapkan selamat atas penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan konsorsium internasional PT JES untuk pengelolaan sampah menjadi energi di Legok Nangka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat