kievskiy.org

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019, Gubernur Jawa Barat Minta BPBD Inisiatif Gelar Simulasi

PUNCAK kegiatan dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019 di lapangan Sesko AU, Lembang Kab. Bandung Barat, pada Jumat, 26 April 2019. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta BPBD Jabar menggelar simulasi di tiga kabupaten rawan bencana, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sukabumi.*/DEWIYATINI/PR
PUNCAK kegiatan dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019 di lapangan Sesko AU, Lembang Kab. Bandung Barat, pada Jumat, 26 April 2019. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta BPBD Jabar menggelar simulasi di tiga kabupaten rawan bencana, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sukabumi.*/DEWIYATINI/PR

BANDUNG, (PR).- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar berinisiatif untuk menggelar simulasi menghadapi bencana. Simulasi itu khususnya untuk tiga kabupaten di Jabar yang merupakan peringkat teratas sebagai daerah yang rawan bencana, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sukabumi.

Ridwan menyebutkan, dari penelitian yang pernah dilakukan, hanya 30% dari masyarakat yang terkena bencana siap menyelamatkan diri sendiri. Hal itu menunjukkan bahwa keilmuan terhadap penyelamatan diri masih rendah. 

“Sisanya yang 70% itu, tentunya, diselamatkan orang lain,” ujarnya di puncak kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019 di lapangan Sesko AU, Lembang Kab. Bandung Barat, pada Jumat, 26 April 2019.

Dikatakan Ridwan, simulasi kebencanaan yang pernah diselenggarakan di salah satu SMP di Kab. Karawang menjadi salah satu contohnya. Simulasi itu menunjukkan masih banyak yang bingung menghadapi bencana. 

Oleh karena itu, dalam cetak biru kebencanaan di Jawa Barat yang akan segera selesai pada 2019, ketangguhan menghadapi bencana akan masuk ke dalamnya. Bahkan, materi itu akan dijadikan bagian kurikulum di sekolah-sekolah.

Pendidikan siaga bencana mulai dari rumah

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo, mengatakan masyarakat perlu memahami cara mengurangi risiko saat terjadi bencana. Ia mengatakan, konsep penanganan bencana yang harus dipelajari yaitu sebelum terjadi, pada saat terjadi, dan setelah terjadi bencana.

Menurut Doni, pendidikan merupakan hal paling dini yang bisa dilakukan. Pendidikan kebencanaan itu pun dimulai dengan pendidikan di rumah sehingga ia juga menggarisbawahi pentingnya peran ibu dan perempuan.

“Perempuan sebagai guru kesiapsiagaan dan rumah sebagai sekolahnya. Ibu melindungi secara aktif dalam kelompok sosial dan sosok pembelajaran yang akan memberikan pemahaman untuk mengurangi risiko dari bencana,” ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat