kievskiy.org

World Dance Day 2019, Peristiwa Pentahelix Kebudayaan

TARIAN Ibing Cikeruhan menjadi tarian pembuka rangkaian peringatan World Dance Day (Hari Tari Sedunia) 2019 yang akan berakhir Senin 29 April 2019) dengan melibatkan 4000 orang lebih dari 138 sanggar tari dan perorangan dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.*/ RETNO HERIYANTO
TARIAN Ibing Cikeruhan menjadi tarian pembuka rangkaian peringatan World Dance Day (Hari Tari Sedunia) 2019 yang akan berakhir Senin 29 April 2019) dengan melibatkan 4000 orang lebih dari 138 sanggar tari dan perorangan dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.*/ RETNO HERIYANTO

BANDUNG,(PR).- Sejumlah repertoar tradisional Jawa Barat meramaikan pembukaan World Dance Day (Hari Tari Sedunia) 2019. Peringatan Hari Tari Sedunia melibatkan 4.000 orang lebih dari 138 sanggar tari dan perorangan.

“Peristiwa hari (Jumat, 26/4/2019) ini merupakan peristiwa Pentahelix Kebudayaan sebagaimana yang dicanangkan pemerintah untuk berbagai kegiatan harus melibatkan lima unsur. Yaitu Academician, Business, Community, Government, dan Media atau yang dikenal dengan rumus ABCGM,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Casmadi, saat membuka rangkaian Hari Tari Sedunia 2019, di Gedung Pertunjukan Pusat Pengembangan Kebudayaan, Jalan Naripan No 9 Bandung.

Hari Tari Sedunia 2019, menurut Casmadi melibatkan sejumlah kalangan akademisi dari perguruan tinggi seni di Kota Bandung, dari kalangan pebisnis melibatkan pengusaha dari lingkungan KUKM berupa pakaian dan kuliner. Sedangkan dari komunitas melibatkan 4.000 orang lebih penari dari 138 sanggar tari. Sementara dari pemerintahan melibatkan pemerintahan tingkat pusat dari Kemendikbud dan Kemenpar, dari daerah melibatkan Disparbud Jabar, serta Disbudpar kabupaten kota se- Jawa Barat. Sedangkan dari media didukung sepenuhnya dari HU Pikiran Rakyat dan Galamedia , juga dari media cetak dan elektronik lainnya.

Rangkaian peringatan Hari Tari Sedunia (World Dance Day) 2019 yang akan berlangsung hingga Senin 29 April 2019, di Kota Bandung dibuka dengan suguhan tarian tradisional, Kembang Gadung, Gaplek, Ibing Kalangenan, Cikeruhan dan Jaipong Keser Bojong. Kegiatan disambung dengan Galamedia Jaipong Festival yang pada hari pertama menampilkan 38 grup peserta.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kania Sari mengatakan bahwa rangkaian kegiatan Hari Tari Sedunia 2019 di Kota Bandung menunjukkan bahwa Kota Bandung bukan hanya sebagai kota seni budaya, kota pariwisata dan kuliner, tetapi juga kota aman dan nyaman. “Di tengah kegaduhan sisa pilkada dan pilpres serta legislatif, ternyata di Kota Bandung mampu menyelenggarakan kegiatan budaya yang melibatkan banyak massa dari 27 kota kabupaten di Jawa Barat,” ujar Dewi Kania Sari.

Karenanya menurut Dewi Kania Sari, peristiwa budaya Hari Tari Sedunia yang memasuki tahun ketiga difasilitasi pemerintah dengan tema “Bandung Ayo Menari”, diupayakan akan menjadi kalender tetap. Selain itu,rangkaian kegiatan dijadikan sarana dan wahana bagi silaturahmi pemerintah bersama masyarakat, khususnya masyarakat pelaku seni tari. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat