kievskiy.org

Empat Ribu Penari Tampilkan Ronggeng Geber Karya Mas Nunu Munajar Dahlan

SEJUMLAH penari menampilkan tarian Ronggeng Geber, pada puncak peringatan Hari Tari se-Dunia atau
SEJUMLAH penari menampilkan tarian Ronggeng Geber, pada puncak peringatan Hari Tari se-Dunia atau

BANDUNG,(PRLM).- Ribuan penari dari berbagai tingkatan usia pada Minggu, 28 April 2019 mengikuti puncak Hari Tari Sedunia (World Dance Day) 2019 di arena Car Free Day Dago. Tarian Ronggeng Geber karya kreator tari senior Jawa Barat Mas Nanu Munajar Dahlan, dibawakan 4000 lebih penari dari 138 sanggar tari dari 22 kabupaten kota di Jawa Barat.

"Kami (Kementerian Pariwisata RI) sangat mengapresiasi rangkaian World Dance Day yanh diselenggarakan Masyarakat Seni Rakyat Innfonesia yang mendapat dukungan pemerintahnya. Peristiwa pada hari ini harus dijaga dan terus dipelihara agar berlangsung secara rutin," ujar Kepala Bidang Pemasaran Area 1(Jawa) Kementerian Pariwisata RI, Wawan Gunawan, disela rangkaian kegiatan di Jalan Ir.H.Djuanda (Dago).

Dikatakan Wawan, rangkaian kegiatan World Dance Day 2019  diawali dengan penampilan Tarian Kalangenan yang merupakan tarian tradisional Jawa Barat. Disambung dengan Galamedia Menari Festival, kemudian tarian kolosal 300 Penari Ronggeng Geber dan 24 Jam Bandung Ayo Menari dijadikan momentum wahana dan ruang kreatif. "Sebuah rangkaian peristiwa budaya yang memberikan spirit baru dalam berkreasi dan berekspresi," ujar Wawan.
 

Semetara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dedi Taufik, dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan World Dance Day 2019, merupakan kecerdasan respon positif yang sangat baik antara komunitas, masyarakat, pengusaha, pemerintah dan media. "Peristiwa hari ini menjadi peristiwa sangat spektakuler bagi para seniman tari, Kota Bandung dan Jawa Barat, sebagai peristiwa klaborasi yang dapat dijadikan makna semangat yang sangat penting dalam membaca ruang dan waktu untuk lebih kreatif," ujar Dedi.

Para seniman beserta masyarakat sebagai aspirator diberi ruang dan waktu untuk berkarya, berkreasi dan berekspresi dalam ide-ide kreatifnya. "Ini menjadi salah satu bukti nyata keseriusan kolaborasi Pentahelix Kebudayaan yang memaknai momentum sebagai destinasi waktu," ujar Dedi.
 

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kania Sari menegaskan bahwa rangkaian kegiatan World Dance Day sebagai kalender acara seni budaya Kota Bandung. "Sebuah kalender event tahunan yang bergengsi di Kota Bandung, yang menjadi andalan atraksi wisata budaya yang bisa menarik minat wisatawan mancanegara dan nusantara datang ke Kota Bandung," katanya.

Ke depan, menurut Dewi, event ini harus lebih spektakuler lagi. Banyak melibatkan kurator dari berbagai unsur untuk menjadikan event ini berkelas internasional. Baik menata tarinya, penata musiknya, penata kostumnya, penata riasnya, dan penata adegannya. Event ini harus lebih menarik untuk media dalam meliputnya baik foto, video maupun news-nya, jadikan event ini fotogenik. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat