kievskiy.org

Minuman Keras Berujung Maut di Sungai Citarum

WARGA ramai menyaksikan proses pencarian korban tenggelam,  Pasha Surya Padila (18), di Sungai Citarum, wilayah Kampung Ciodeng, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis, 16 Mei 2019. Pasha diduga tenggelam karena kehilangan kesadaran akibat pengaruh minuman keras.*/HANDRI HANDRIANSYAH/PR
WARGA ramai menyaksikan proses pencarian korban tenggelam, Pasha Surya Padila (18), di Sungai Citarum, wilayah Kampung Ciodeng, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis, 16 Mei 2019. Pasha diduga tenggelam karena kehilangan kesadaran akibat pengaruh minuman keras.*/HANDRI HANDRIANSYAH/PR

SOREANG, (PR).- Diduga kehilangan kesadaran akibat pengaruh minuman keras (miras), Pasha Surya Padila (18) tenggelam dan terbawa arus Sungai Citarum, Kamis dini hari, 16 Mei 2019. Hingga berita ini disusun, tubuh warga Kampung Ciodeng, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung itu belum ditemukan oleh tim SAR.

Menurut laporan yang diterima tim SAR gabungan, Pasha tenggelam di wilayah RW 03 sekitar pukul 00.30 WIB. "Kejadian berawal saat korban berkumpul di rumah dengan teman-temannya sekitar empat orang dan menenggak minuman keras," kata Komandan tim SAR gabungan, Idham Pratama.

Idham menambahkan, peistiwa naas itu dimulai ketika rekan korban, Firman Nugraha, terlihat akan muntah karena terlalu banyak mengonsumsi miras. Salah seorang temannya, Yusri Yusrizal, melarang Firman muntah di dalam rumah dan menyuruhnya ke kebun di sekitar rumah tersebut.

Namun, Pasha ternyata melihat Firman justru sudah berada di pinggir sungai dan lompat ke sungai. Melihat kejadian itu, Pasha spontan ikut lompat dengan maksud menolong Firman. Namun, Pasha justru yang lebih dulu hanyut terbawa arus air. Sedangkan, Firman berhasil diselamatkan oleh temannya yang lain, Ikbal Triansyah.

Menurut Idham, pihaknya sudah melakukan pencarian korban sejak Kamis pagi. Namun, area yang luas membuat korban belum ditemukan juga hingga Kamis sore.

Warga khawatir dengan peredaran minuman keras di wilayahnya

Sementara itu, di kalangan warga Ciodeng, kejadian yang menimpa Pasha membuat mereka semakin khawatir dengan peredaran minuman keras di lingkungan mereka. Terlebih saat ini, warga justru seharusnya bisa khusuk menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Salah seorang warga, Ade (50), mengatakan, masih ada sebuah toko kelontong di lingkungannya yang diam-diam diduga juga menjual miras. "Toko ini sudah buka selama 10 tahun, banyak anak muda yang mengaku membeli miras dari toko itu," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya sudah menetap di sana selama 22 tahun. Ia pun mengetahui keberadaan toko yang menjual miras itu dan merasa heran karena tokonya tidak pernah ditutup oleh pemerintah ataupun aparat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat