kievskiy.org

Utamakan Sampah Sisa Banjir, Pelayanan Kebersihan di Bandung Barat Belum Bisa Optimal

WARGA membersihkan lumpur usai banjir bandang di Bandung Barat, Kamis 1 Januari 2020.*
WARGA membersihkan lumpur usai banjir bandang di Bandung Barat, Kamis 1 Januari 2020.* /NOVRIAN ARBI/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat menyisakan sedikitnya 200 ton sampah selama empat hari. Ratusan ton sampah tersebut langsung dibuang ke TPA Sarimukti oleh UPT Kebersihan setempat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat Apung Hadiat Purwoko mengatakan, sampah diangkut dari tiga lokasi terparah terdampak banjir yaitu
1. Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah
2. Kompleks Perumahan Cimareme Indah di Kecamatan Ngamprah
3. Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang.

"Selama empat hari setelah banjir, kami angkut 45 ton per hari dari 3 lokasi itu. Total sekira 180-200 ton selama 4 hari," ujarnya, Selasa 7 Januari 2020.

Baca Juga: Kepala Desa Pasirjambu Ramaikan Bursa Bakal Calon Bupati Bandung

Baca Juga: IBL 2020 Kembali ke Sistem Lama, Timnas Ikut Bersaing

"Kebanyakan sampah tersebut adalah sampah rumah tangga serta perlengkapan rumah tangga yang bercampur lumpur sehingga tidak lagi layak pakai," katanya. 

Menurut Apung, pengangkutan sampah tersebut dimasukkan ke dalam alokasi pengangkutan sampah liar. Sebab, lokasi pengangkutan sampah terjadi di luar wilayah pelayanan UPT Kebersihan. Armada yang digunakan di antaranya armada pengangkut sampah liar serta truk.

Selama empat hari fokus di wilayah terdampak banjir bandang, dia mengatakan, beberapa titik yang biasanya dilayani UPT Kebersihan tidak bisa dilayani optimal.

"Sebab, kami fokuskan dulu penanganan di lokasi banjir. Untuk itu, kami minta maaf kepada masyarakat yang biasa dilayani jika masih ada sampah yang belum terangkut," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat