PIKIRAN RAKYAT - Warga Kampung Bojongasih RT 02 dan RT 05/RW 04 Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menjadi korban langganan banjir meminta, agar ada pintu air untuk menutup aliran Sungai Citarum.
Warga juga meminta pembangunan kolam retensi layaknya di Kampung Cieunteung, Baleendah, maupun rencana kolam di Kelurahan Andir.
"Bukan kami menolak bantuan mi instan, pakaian bekas atau beras, tapi warga lebih membutuhkan upaya penanggulangan banjir," kata tokoh masyarakat Kampung Bojong Asih, Anang, Selasa, 11 Februari 2020.
Baca Juga: Masih Berduka, Istri Kobe Bryant Bagikan Unggahan Soal Tak Rela di Instagram
Menurut Anang, permukaan tanah Kampung Bojong Asih lebih rendah daripada Sungai Citarum sehingga kalau air sungai naik akan langsung masuk ke kampung.
"Apalagi ada sungai kecil yang terhubung dengan Sungai Citarum sehingga luapan Citarum langsung masuk ke kampung Bohong Asih melalui sungai kecil itu," ujarnya.
Ketinggian banjir di Bojong Asih bisa mencapai 1,5 meter bahkan dua meter seperti kondisi banjir seminggu lalu.
Baca Juga: Tik Tok Banyak Digemari Remaja, Tips Memanfaatkannya untuk Berbisnis
"Warga berharap kepada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk memasang pintu air tersebut dalam upaya penanggulangan banjir di kawasan tersebut yang berasal dari luapan Sungai Citarum. Banjir membawa air bercampur lumpur tebal sehingga membuat derita warga," ucapnya.
Selain pembangunan pintu air, menurut Anang, warga Bojong Asih juga membutuhkan kolam retensi untuk menampung air dari drainase jalan maupun selokan warga.