PIKIRAN RAKYAT - Di balik wabah mematikan COVID-19 atau virus corona dari Wuhan, kemarahan dan murka masyarakat Tiongkok semakin menjadi-jadi.
Seperti sebelumnya diberitakan Pikiran-Rakyat.com, netizen mengungkap kekecewaannya kepada Pemerintah Tiongkok setelah kematian dokter Li Wenliang.
Li merupakan seorang dokter mata yang memperingatkan virus baru COVID-19 serupa SARS kepada koleganya tanpa mengonfirmasi kepada pihak pemerintah.
Baca Juga: Tunjangan Profesi Guru Jawa Barat 2020 Sebanyak Rp 8,4 Triliun Akan Disalurkan Melalui BJB
Mengetahui tindakan tersebut, polisi segera menangkapnya pada Rabu 1 Januari 2020 bersama 7 tenaga medis lainnya.
Setelah diketahui ikut terserang virus corona baru tersebut, Li dirawat selama 26 hari dan meninggal dunia pada Kamis 6 Februari 2020.
Media dan dokter diminta untuk menutupi kematian tersebut oleh pemerintah Tiongkok. Namun, akhirnya informasi tersebut terbongkar juga.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Belum Siap untuk Kembali Mencintai dan Membangun Komitmen
Tak hanya netizen yang murka, 10 profesor Wuhan dengan berani menandatangani tuntutan untuk kebebasan berpendapat sesuai konstitusi Republik Rakyat Tiongkok (RRT).