kievskiy.org

Pengembangan Transportasi Massal di Bandung Raya Harus Disesuaikan dengan Kebutuhan Masyarakat

JALAN layang Pasupati, Kota Bandung.*
JALAN layang Pasupati, Kota Bandung.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pengembangan moda transportasi massal di Bandung raya hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat secara terintegrasi. Tidak menutup kemungkinan, jika moda transportasi tidak disesuaikan dan terintegrasi, maka pemanfaatan moda transportasi itu kurang diminati warga. Akibatnya, penggunaan kendaraan pribadi tetap dijadikan pilihan.

Demikian diungkapkan pengamat transportasi Mohammad Isnaeni di sela-sela focus group discussion (FGD) perumusan visi perencanaan mobilitas perkotaan (urban mobility plan) Kawasan Perkotaan Metropolitan Bandung Raya di Bandung, Selasa 25 Februari 2020.

Diskusi tersebut digelar sebagai upaya pemerintah dalam menentukan model transportasi massal yang akan diterapkan di kawasan Bandung Raya. Berdasarkan data yang dihimpun, di wilayah Bandung raya yang mencakup Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, dan Kota Cimahi, secara rata-rata terdapat 2,6 juta kendaraan dalam setiap kilometer atau setara dengan 1.143 kendaraan/jam.

Baca Juga: Cara Mencuci dan Menyimpan Baju Berbahan Katun yang Baik dan Benar

Selain melibatkan unsur pemerintahan, dalam diskusi tersebut juga dihadiri praktisi, akademisi, dan pengamat transportasi massal dari beberapa kalangan. Diharapkan melalui pembahasan yang disampaikan dalam FGD ini menjadi bahan masukan untuk pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam mengembangkan moda transportasi umum Bandung raya ke depannya.

“Ada beberapa persoalan besar yang dihadapi dalam pengembangan transportasi massal ini. Di antaranya mengenai transportasi umum yang dibutuhkan masyarakat dan penataan ruang. Pengembangan moda transportasi massal di Bandung raya ini juga harus berfokus pada sistem yang lebih efisien, umumnya berupa angkutan massal yang menghubungkan antara feeder-feeder, pejalan kaki, dan pesepeda. Itu yang diharapkan akan menjadi solusi ke depannya,” ungkap Isnaeni.

Selain itu, lanjut dia, pengembangan transportasi massal di Bandung raya ini juga harus memperhatikan transformasi di sisi teknologi. Angkutan umum berbasis layanan online, kata dia, diperkirakan akan jauh lebih berkembang dengan pengembangan platform yang lebih efisien, dari sisi pemanfaatan waktu, energi, dan lain sebagainya yang fokus pada layanan mobilitas orang dan barang secara efisien, manusiawi, ramah lingkungan, dan berkeselamatan.

Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Buru Pengkritik Pemerintah di WeChat dan Twitter

Selain dituntut merumuskan model moda transportasi massal yang efisien ini, dikatakan Isnaeni, persoalan lain yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan moda angkutan umum ini yaitu mengenai penataan ruang yang mengusung public transport oriented.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat