kievskiy.org

Di Perkampungan Terpencil, Perajin Perahu Tepi Waduk Cirata Bertahan

Warga membuat perahu kayu di tepi Danau Cirata, Kampung Cigandu, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (18/4/2020). Usaha pembuatan perahu hingga kini masih bertahan di tepi danau pembangkit listrik tenaga air tersebut.
Warga membuat perahu kayu di tepi Danau Cirata, Kampung Cigandu, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (18/4/2020). Usaha pembuatan perahu hingga kini masih bertahan di tepi danau pembangkit listrik tenaga air tersebut. /BAMBANG ARIFIANTO/"PR"

PIKIRAN RAKYAT – Wawan, 44 tahun, warga Kampung Cigandu, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, mengangkat potongan papan kayu suren.

Ia lantas menyambungkannya dengan bagian tepi perahu  setengah jadi tersebut.

Gerakannya seperti orang yang tengah menyusun puzzle atau kepingan gambar dalam sebuah permainan.

Pandangan lekat melihat kecocokan potongan kayu yang akan menyusun tubuh perahu itu.

Ia seakan ragu lalu menghunus golok untuk merapikan potongan kayu agar lebih presisi ketika melekat dengan tubuh perahu.

 Baca Juga: Ratu Tisha Mundur, PSSI Tunjuk Yunus Nusi Sebagai Plt Sekjen

Demikianlah kehidupan Wawan, sebagai salah satu perajin perahu kayu yang masih bertahan di tepi Danau Cirata.

Perahu ‎yang akrab dikenal warga dengan sebutan tongkang tersebut hingga kini masih diproduksi sejumlah warga yang bermukim di kampung-kampung tepi genangan air waduk pembangkit listrik tenaga air tersebut. Jalan-jalan yang sebagian telah teraspal menembus kampung-kampung terpencil di sekitar danau itu.

Seperti wilayah Desa Margaluyu yang bisa dilintasi dari arah Desa Nanggeleng menggunakan sepeda motor dengan menembus perbukitan yang rimbun oleh hutan serta medan jalan berkelok.

 Baca Juga: Wabah Virus Corona Mulai Mereda, Klub Asal Tiongkok Akan Bangun Stadion Megah dengan Desai

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat