kievskiy.org

Pasrah, Pemkot Bandung Ungkap Alasan Tak Agresif Bubarkan Kerumunan Warga Beberapa Hari Terakhir

PARA pedagang kembali berjualan di depan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Rabu, 20 Mei 2020.*
PARA pedagang kembali berjualan di depan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Rabu, 20 Mei 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Kota Bandung mendapatkan ujian di akhir bulan Ramadhan.

Kerumunan warga di beberapa pusat perbelanjaan Kota Bandung membuat Pemerintah Kota Bandung tak bisa berbuat banyak.

Untuk itu Pemkot Bandung memasrahkan terhadap kesadaran warga yang masih nekat berbelanja di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Saat Biker Honda Seluruh Indonesia Peduli dan Turut Perangi COVID-19

Menanggapi hal ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengaku sangat dilematis melihat fenomena tersebut.

Di satu sisi, roda ekonomi warga juga menjadi pertimbangan. Sehingga Ema berharap agar warga yang berbelanja bisa memperhatikan protokol kesehatan.

"Mereka alasannya ekonomi, sudah tidak punya uang untuk kebutuhan keseharian, itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan, untuk sementara kebijakan dari kita, mereka harus bisa benar-benar menjalankan protokol kesehatan," kata Ema di Bandung, Jumat 22 Mei 2020.

Baca Juga: Jadwal BWF World Tour Dimulai September, Indonesia Open 2020 Berlangsung November

Mengenai tindakan Pemkot Bandung yang tidak agresif untuk membubarkan kerumunan, Ema mengatakan hal itu tidak dilakukan untuk menghindari konflik sosial.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat