kievskiy.org

Cegah Penyebaran Covid-19, Objek Wisata Batu Kuda Belum Izinkan Pengunjung untuk Berkemah

SEJUMSEJUMLAH pengunjung menikmati suasana alam di Wana Wisata Batu Kuda di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (14/6/2020). Menjelang diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sejumlah tempat wisata alam mulai dibuka dengan penerapan protokol kesehatan, guna memutus penyebaran virus Covid-19.LAH pengunjung menikmati suasana alam di Wana Wisata Batu Kuda di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (14/6/2020). Menjelang diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sejumlah tempat wisata alam mulai dibuka dengan penerapan protokol kesehatan, guna memutus penyebaran virus Covid-19.
SEJUMSEJUMLAH pengunjung menikmati suasana alam di Wana Wisata Batu Kuda di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (14/6/2020). Menjelang diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sejumlah tempat wisata alam mulai dibuka dengan penerapan protokol kesehatan, guna memutus penyebaran virus Covid-19.LAH pengunjung menikmati suasana alam di Wana Wisata Batu Kuda di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (14/6/2020). Menjelang diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sejumlah tempat wisata alam mulai dibuka dengan penerapan protokol kesehatan, guna memutus penyebaran virus Covid-19. /ADE MAMAD/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - MESKIPUN sudah kembali dibuka, objek wisata Batu Kuda di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung belum mengizinkan pengunjung untuk berkemah. Larangan itu diterapkan untuk menghindari risiko penyebaran Covid-19 di masa uji coba dalam rangka adaptasi kebiasaan baru (AKB) tersebut.

Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Heri mengatakan, areal perkemahan sementara ini masih ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Perkemahan berisiko bagi semua dan sesuai anjuran pemerintah kami masih menutup sementara ini," ujarnya, Minggu 14 Juni 2020.

Heri menambahkan, pembukaan objek wisata Batu Kuda itu sendiri masih uji coba dalam pengawasan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung. Ia berharap uji coba tersebut bisa sukses tanpa ada masalah terutama terkait risiko Covid-19.

Baca Juga: Pemimpin Rappler Divonis Bersalah dengan Hukuman 6 Tahun, Hakim: Kebebasan Pers Bukan Tameng

"Mudah-mudahan setelah uji coba ini berhasil dan tidak ada masalah, kami segera mendapat izin untuk kembali membuka areal perkemahan. Namun sementara ini, yang dibuka hanya untuk pengunjung harian yang ingin menikmati suasana alam," kata Heri.

Terkait protokol kesehatan, kata Heri, pihaknya tetap memperhatikan pembatasan jarak fisik. Hal itu dilakukan dengan mengurangi jumlah pengunjung hanya sampai 50 persen dari kapasitas.

Selain itu, katanya, pihaknya sebagai pengelola juga sudah menyediakan sarana cuci tangan untuk para pengunjung. Begitu pula di pintu masuk, semua pengunjung terlebih dulu diperiksa suhu tubuhnya.

Baca Juga: Gempa M 5,7 di Halmahera Utara Hari Ini Terkait Aktivitas Lempeng Maluku

Meskipun dalam keterbatasan, Heri mengaku pihaknya sangat antusias dengan pembukaan kembali objek wisata tersebut. "Setelah ditutup akibat pandemi beberapa bulan terakhir, kami sangat senang objek wisata ini bisa dibuka kembali," ujarnya.

Selain pengelola, lanjut Heri, para pedagang yang biasa berjualan di dalam objek wisata, juga sangat antusias karena kembali bisa mengadu nasib setelah harus berdiam di rumah beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugra mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah objek wisata yang diujicobakan untuk dibuka sejak beberapa hari terakhir. Hasilnya, sekitar 80 persen dari objek tersebut sudah siap menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Presiden: Langkah Penanganan Covid-19 Harus Cepat, Tepat, dan Akuntabel

Yosep menambahkan, destinasi wisata alam hampir semuanya sudah memenuhi standar kunjungan wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan. Beberapa objek yang dinilai sudah sangat siap dengan protokol kesehatan adalah Glamping Lakeside Rancabali, Kawah Putih Rancabali, MT Highland Rancabali, Situ Cileunca Pangalengan, Gunung Puntang Cimaung, Curug Cinulang Cicalengka, dan kawasan Dago.

Meskipun demikian, ia mengakui, bahwa sejumlah objek wisata dengan tingkat kunjungan yang tinggi, masih belum ketat dalam menerapan jarak fisik. Begitu pula dengan restoran/kafe, masih ada yang belum menyediakan sarana pendukung yang memadai.

Baca Juga: Tertunda Sejak Maret, KPU Cianjur Lanjutkan Tahapan Pilkada 2020

Menurut Yosep, masih ada restoran yang belum mengatur jarak kursi pengunjung sehingga jarak fisik masih belum ideal. Selain itu ketersediaan sarana cuci tangan juga masih ada yang belum sebanding dengan jumlah pengunjung. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat