PIKIRAN RAKYAT - Aparat keamanan harus menajamkan radar antisipasinya terkait temuan senjata laras panjang berikut amunisi peluru tajam, sejumlah bahan peledak, detonator, dan granat di sebuah gedung di Jalan Asia Afrika. Pasalnya, barang-barang itu dinilai 'luar biasa'.
Hal tersebut diungkapkan Dosen Hubungan Internasional pada Universitas Komputer Indonesia, Wim Tohari Daniealdi.
"AK 47 itu bukan senjata yang lazim dipakai sebagai alat keamanan dan pertahanan di Indonesia. Dan, penempatan atau penemuan senjata serta bahan peledak itu di tengah Kota Bandung, menunjukkan betapa ancaman ini begitu nyata dan serius. Soalnya, Bandung adalah salah satu basis kekuatan militer paling kuat di Indonesia," kata pria yang akrab dipanggil Aldi saat dihubungi, Selasa, 7 Juni 2022.
Oleh karena itu, kata Aldi, kepolisian harus menjelaskan penemuan barang-barang luar biasa itu secara jelas dan logis. Penemuan sebanyak itu, bisa menggiring banyak asumsi di masyarakat.
Baca Juga: Perkiraan Harga Hewan Kurban Menjelang Idul Adha Tahun 2022
"Termasuk kemungkinan adanya kasus serupa di berbagai daerah di Indonesia," ucapnya.
Terkait potensi kerawanan aksi teror, Aldi menilai, Kota Bandung terbilang strategis sebagai sasaran.
"Ini ibu kota Jawa Barat. Dan, Jabar adalah kawasan religius dengan jumlah suara terbanyak dalam pemilu," ujarnya.
Kepolisian menemukan senjata diduga berjenis AK-47 dan bahan peledak di Jalan Asia-Afrika, Senin, 6 Juni 2022.