kievskiy.org

93 Sekolah Berada di Area Sesar Lembang, Edukasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Gencar Dilakukan

Siswa SDN Merdeka di Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengikuti simulasi kesiapsiagaan bencana gempa bumi dampak Sesar Lembang pada Kamis 15 Desember 2022.
Siswa SDN Merdeka di Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengikuti simulasi kesiapsiagaan bencana gempa bumi dampak Sesar Lembang pada Kamis 15 Desember 2022. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 93 bangunan sekolah di Kabupaten Bandung Barat berada di sekitar sesar Lembang. Hal tersebut yang menyebabkan sekolah menjadi salah satu lokasi yang rawan terhadap bencana.

Bupati Bandung Hengki Kurniawan mengatakan, edukasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana akan dilakukan secara masif di sekolah-sekolah. Salah satunya yang dilakukan di SDN Merdeka, Jalan Peneropongan Bintang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang pada Kamis, 15 Desember 2022.

Simulasi dan pelatihan menyelamatkan diri serta pertolongan pertama merupakan kegiatan yang digagas Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB berkolaborasi dengan Relawan Peduli Bencana Lembang (RPBL).

"Berbagai keterampilan diajarkan pada siswa dalam upaya penyelamatan diri jika terjadi bencana gempa bumi yang disebabkan pergerakan sesar Lembang karena sekolah ini salah satu bangunan yang berada di urat sesar," ujar dosen Geodesi ITB, Alfita Puspa Handayani.

Baca Juga: Dari Tahun ke Tahun, Jumlah Perokok Anak Sekolah hingga Dewasa di Sumedang Meningkat

Para siswa diajarkan cara melindungi kepala, berlari menyelamatkan diri ke tempat terbuka, hingga menyelamatkan temannya yang tertimpa reruntuhan bangunan. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Merdeka.

Kegiatan serupa bakal diadakan di SOS Children Village Lembang, SDN Pancasila, SDN Wangunsari, SDN Pasirwangi, dan SMP Islam Al Musyawarah.

“Diharapkan, dengan kegiatan hasil kolaborasi antara ITB dengan RPBL dapat dijadikan program preventif terhadap ancaman yang diakibatkan bencana alam gempa bumi,” tutur Alfita.

Menurut Alfita, sejatinya pendidikan tentang risiko bencana dan keselamatan di sekolah diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat