kievskiy.org

Ridwan Kamil Balas Sindiran Netizen Soal Transportasi: Biasanya Postingan Kinerja Baik yang Komen Sedikit

Bus listrik Trans Metro Pasundan Koridor 4 Leuwipanjang-Dago
Bus listrik Trans Metro Pasundan Koridor 4 Leuwipanjang-Dago PRFMNEWS

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan netizen soal transportasi massal yang banyak diperbincangkan. Ia mengunggah ulang unggahan lamanya soal mengimplementasi BRT (Bus Rapid Transit).

"Ini postingan yang saya repost lagi. Biasanya postingan kinerja berita baik, yang komen umumnya sedikit," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam akun Instagram @ridwankamil.

"Implementasi Transportasi Massal Bandung Raya sedang proses implementasi. BRT dengan Bus Listrik sudah didistribusikan. Akan ada ketidaknyamanan selama proses konstruksi BRT line di tahun 2023 ini," katanya.

Mantan Wali Kota Bandung ini juga menjelaskan, transportasi massal ini terdiri dari kombinasi BRT, LRT, dan Cable Car.

Baca Juga: Harun Masiku Ada di Luar Negeri, KPK: Informasi yang Kami Terima Begitu

"Selama ini adalah dinamika menyatukan kesamaan hak dan tanggung jawab dari 5 Kota /Kabupaten agar sama-sama berkontribusi," katanya.

Ia juga menyebutkan kebijakan yang dibuat oleh Pemprov Jabar, tak bisa disamakan dengan DKI Jakarta yang bisa langsung diputuskan oleh Gubernur.

"Wilayah cekungan Bandung ini butuh payung hukum yang komprehensif bersama para walikota dan bupati," katanya.

"Berproseslah yang namanya Badan Pengelola Cekungan Bandung (BPCB), yang CEOnya akan dilantik dalam waktu dekat. Kewenangannya ada 3: Koordinasi Tata Ruang, Masalah air dan banjir dan TRANSPORTASI MASSAL," katanya.

Sehingga, lanjutnya, Pemprov Jabar bukannya tidak memikirkan transportasi massal, melainkan butuh proses yang panjang dan tidak sederhana. Ia juga menyebutkan pengimpelmentasian transportasi publik ini sudah dimulai dari tahun lalu.

Baca Juga: Keberadaan Ayah Tiko Ditemukan, Diduga Sudah Meninggal

Bus Listrik Kota Bandung Berhenti Sementara

Layanan bus listrik rute perjalanan Trans Metro Pasundan (TMP) koridor 4 Leuwipanjang - Dago berhenti operasional untuk sementara. Layanan bus ini berhenti sejenak 1 Januari 2023.

Namun, belum diketahui hingga kapan bus listrik ini berhenti beroperasi.

"Pada tanggal 1 Januari 2023 sampai batas waktu yang belum ditentukan, koridor 4 Bandung (Leuwipanjang - Dago) berhenti operasional sementara," kata keterangan unggahan di instagram @temanbusbandung.

Meski begitu, layanan TMP pada 4 koridor lainnya masih beroperasi normal.

Adapun TMP yang masih beroperasi normal yaitu:
Koridor 1 : Soreang - Leuwipanjang
Koridor 2 : Kota Baru Parahyangan - Alun Alun kota Bandung
Koridor 3 : Baleendah - BEC
Koridor 5 : Dipatiukur - Jatinangor.

Baca Juga: Sembunyi di Kontrakan, 2 Pelaku Curanmor Bersenjata Api di Bekasi Diringkus Polisi

Debat dengan Netizen

Sebelumnya, Ridwan Kamil menyinggung kritik netizen soal pembangunan Masjid Al Jabbar. Menurut netizen, pembangunan masjid mewah yang menghabiskan dana Rp1 Triliun ini bisa digunakan untuk membuat transportasi publik yang lebih layak dan penggunaan dana APBD untuk pembangunan tempat ibadah.

Kritikan tersebut lantas diunggah Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya dan menjawabnya. Menurutnya, pembangunan Masjid Al Jabbar sudah disepakati oleh masyarakat dan melakukan dengan cara demokrasi.

Mantan Wali Kota Bandung ini juga memberi contoh Masjid Istiqlal yang dibiayai pemerintah dan menghabiskan dana sebesar Rp7 Miliar pada tahun 1961. Pembangunan Masjid Istiqlal pun menggunakan dana APBN.

"Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura. Jika akang senang isu transportasi publik dan tidak suka masjid, silakan saja." tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat