kievskiy.org

Cegah Banjir dan Longsor, Ribuan Bibit Buah Ditebar di Lahan Kritis Bandung Utara

Kegiatan menanam pohon keras di lahan kritis untuk mengikat tanah di wilayah Bandung utara.
Kegiatan menanam pohon keras di lahan kritis untuk mengikat tanah di wilayah Bandung utara. /Pikiran Rakyat/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Kawasan Bandung Utara termasuk wilayah yang rentan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir. Sejumlah upaya dilakukan di antaranya menanam pohon keras di lahan kritis untuk mengikat tanah.

Seperti halnya yang dilakukan warga Kampung Cisanggarung Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Warga telah menerima 2.500 pohon buah-buahan.

Juru bicara, Bah Enjoem mengatakan, upaya tersebut untuk mengatasi masalah lingkungan di kawasan Bandung Utara yang selama ini menjadi penyebab banjir lumpur di kawasan Bandung. Diharapkan warga penerima bibit dapat merawat tanaman mereka, sehingga merasakan hasil jerih payahnya.

“Kawasan Bandung utara adalah daerah tangkapan air yang harus terjaga kehijauannya, sehingga keberadaannya bisa berfungsi secara optimal. Bencana lingkungan yang sering terjadi di daerah bawahnya adalah dampak dampak kerusakan di wilayah atas,” kata Bah Enjoem.

Baca Juga: Terlanjur Naik Sebelum Erupsi Gunung Merapi di Sumbar, 164 Pendaki Dievakuasi Basarnas

Dalam kegiatan yang bertema “Sosialisasi Aksi Konservasi dan Pembagian Bibit” itu, dibagikan berbagai jenis bibit buah-buahan seperti matoa, durian, jeruk sukun, sawo, nangka, jambu, jengkol, pete, dan mangga. Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung seminggu tiga kali sejak tanggal 21 Desember 2022 sampai nanti akhir musim hujan.

Menurut Enjoem, jumlah bibit yang disiapkan berjumlah 10.000 yang didistribusikan ke tiga kecamatan, yaitu Cimenyan, Cilengkrang, dan Cileunyi.

Diakui dia, penyebaran 10.000 bibit pohon buah-buahan tersebut belum sebanding dengan dengan kebutuhan untuk mengatasi krisis lingkungan di Bandung utara yang bisa mencapai jutaan bibit untuk lahan kritis seluas tujuh puluh ribu hektar.

Akan tetapi kepedulian ini setidaknya memberi kontribusi pada upaya perbaikan lingkungan. Sekecil apapun jumlahnya, tetap bermanfaat dan tidak akan sia-sia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat