kievskiy.org

Suasana Ibadah Jumat Agung di GKI Guntur Bandung Lebih Syahdu Setelah Pandemi Terlewati

 Ibadah Jumat Agung di GKI Guntur, Jalan Guntur No. 13 Kota Bandung.
Ibadah Jumat Agung di GKI Guntur, Jalan Guntur No. 13 Kota Bandung. /Pikiran Rakyat/Vebertina Manihuruk

PIKIRAN RAKYAT - Dalam lukaMu, ada namaku, aku selamat kar'nanya... Maut hancurlah, hidupku cerah karena kasihMu...

Nyanyian itu dikumandangkan seiring dengan seorang penatua memapah sebuah salib ke tengah-tengah ruangan ibadah di Gereja Kristen Indonesia Guntur, Jalan Guntur No. 13, Kota Bandung. Proses itu dilakukan di tengah ibadah Jumat Agung, 7 April 2023, dengan tema "Salib-Mu Kurangkul Teguh".

Salib itu dipenuhi dengan stiker-stiker yang bertuliskan nama para jemaat yang telah menempelkannya. Itu dilakukan sebagai simbol bahwa orang-orang dengan nama tersebut menyadari dirinya sudah berdosa dan hanya bisa mendapat pengampunan melalui penyaliban Yesus Kristus yang momennya dirayakan dalam ibadah tersebut.

Pada ibadah secara hibrida itu, ada lebih dari 500 jemaat yang hadir mengikuti ibadah yang dibagi dalam dua jadwal yaitu pukul 7.00 dan 9.30 WIB. Ibadah yang juga di dalamnya dilakukan perjamuan kudus itu, berjalan dengan sangat syahdu dan penuh dengan makna perenungan karya keselamatan.

Baca Juga: 15 Kata Mutiara tentang Jumat Agung, Cocok Dijadikan Caption di Instagram

Menurut Eddo Ega Wirakusuma, pendeta GKI Guntur yang menyampaikan khotbah dalam ibadah itu, pemaknaan peringatan Jumat Agung membuat umat seharusnya bersyukur. Yesus Kristus telah mengambil jalan salib untuk menanggung dosa manusia, bukan karena kesalahannya sendiri.

Karena itulah, dalam menjalani hidup, setiap umat harus menyatu dengan salib Kristus. Dengan merangkul salib itu, kita bisa melakukan apa yang benar dan mendapat kekuatan untuk hidup dalam kebenaran.

"Kita sepatutnya bersyukur, kita bahkan tidak layak karena dosa, tapi Tuhan menganggap kita layak untuk melakukan berbagai karya di dunia ini yang Dia siapkan untuk kita," katanya.

Pesan tentang besarnya kasih Allah melalui pengorbanan di kayu salib juga disampaikan Pendeta Rio di GSPDI Filadelfia Margaasih, Kabupaten Bandung. Nubuat tentang penyaliban itu pun sudah diungkapkan di Perjanjian Lama, salah satunya kitab Yesaya.

Baca Juga: Amankan Kegiatan Jumat Agung dan Paskah 2023, Polda Metro Jaya Kerahkan 2.469 Personel

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat