kievskiy.org

Pembangunan Simpang Susun Tol di Warungdomba Bandung Barat Tak Kunjung Terwujud padahal Dibutuhkan Warga

Rencana pembangunan interchange atau simpang susun tol Cipularang di kawasan Warungdomba, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat tak juga terwujud.
Rencana pembangunan interchange atau simpang susun tol Cipularang di kawasan Warungdomba, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat tak juga terwujud. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Rencana pembangunan interchange atau simpang susun Tol Cipularang di Warungdomba, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tak kunjung terwujud. Padahal, keberadaan akses keluar masuk tersebut sangat dibutuhkan warga.

Rencana tersebut mengemuka sejak bertahun-tahun lalu dan mendapat dukungan dari Pemerintah KBB. Berdasarkan pantauan di kawasan Warungdomba pada Rabu, 3 Mei 2023, tak tampak keberadaan simpang susun itu. Hanya ada sebuah jalur keluar tol yang tertutup pagar tembok di lokasi tersebut. Lokasinya berada di dekat jembatan atas tol dengan arah menuju kawasan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Maswati.

Nanang (65), salah seorang warga Warungdomba, mengakui pembangunan simpang susun memang belum terealisasi. "Ngadangu tos lami (Rencana itu sudah saya dengar sejak lama)," kata Nanang di Warungdomba, Rabu, 3 Mei 2023 siang. Ia mendukung keberadaan simpang susun tersebut. Soalnya, kehadiran simpang susun bakal berdampak positif bagi warga.

Selama ini, warga ada yang bepergian dengan menyetop kendaraan angkutan atau turun di tepi tol lokasi itu. Keberadaan simpang susun akan memudahkan warga untuk turun atau bepergian memakai akses tersebut tanpa menerobos jalur tol.

Baca Juga: Berlaku Bulan Ini, Tiket Masuk Kawasan Borobudur Rp4.000-Rp15.000

Nanang juga menilai kehadiran simpang susun akan mendongkrak perekonomian warga. Warga yang berdagang di tepi jalan Purwakarta-Padalarang bakal ketiban rezeki karena kendaraan-kendaraan yang melintas tol bisa keluar masuk jalur lama tersebut. Dengan demikian, para pengemudi dan awak kendaraan bisa beristirahat dan membeli produk-produk yang dijual warga.

Sebelum Tol Cipularang hadir, perlintasan Purwakarta-Padalarang merupakan ladang usaha bagi warga di wilayah Cikalongwetan. Mereka membuka warung atau berjualan peuyeum di tepi jalan itu. Warung-warung makanan tersebut pun berderet di tepi jalur tersebut.‎ Namun kehadiran tol mematikan usaha masyarakat. Nanang salah satu yang terkena dampak itu. Warung tempat ia berjualan peuyeum dan buah-buahan akhirnya dijual karena sepi pembeli akibat keberadaan tol. "Bade icalan naon (Mau jualan apa kalau enggak ada pembeli)," tuturnya. Warga yang berdagang asongan dan menjadi tukang parkir juga menghilang karena kondisi tersebut.

Jalur keluar yang tertutup terlihat di perlintasan Tol Cipularang, kawasan Warungdomba, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.
Jalur keluar yang tertutup terlihat di perlintasan Tol Cipularang, kawasan Warungdomba, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.

Nanang berharap, munculnya simpang susun membuat usaha warga kembali bangkit. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan KBB A Fauzan Azima mengatakan, interchange Warungdomba bisa memecah pergerakan kendaraan di Padalarang. Dengan adanya simpang susun tersebut, pergerakan kendaraan tak semuanya bertumpu di Padalarang sehingga menimbulkan kemacetan di sana. Perekonomian wilayah pun ikut terkerek. "Secara aksebilitas bisa mengembangkan ekonomi setempat," ucapnya saat dihubungi.

Baca Juga: PN Jaksel Tolak Gugatan Praperadilan Lukas Enembe: Penetapan Tersangka Maling Uang Rakyat Sesuai Prosedur

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat