/photo/2023/08/25/3035702856.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pembukaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat akibat kebakaran TPA Sarimukti menuai penolakan sejumlah warga. Pasalnya, warga sudah mendapat berbagai dampak buruk akibat kehadiran TPA.
"Kanggo pribadi, abdi kirang mendukung, kirang setuju. Kanggo abdimah hoyong hidup sehat (Bagi saya pribadi, kurang mendukung, kurang setuju kehadiran TPS sementara. Saya hanya ingin hidup sehat)," ucap Dedi Hilman (50), warga Kampung Sirnagalih, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat di kediamannya pada Jumat, 25 Agustus 2028.
Keluarga Dedi juga terdampak langsung merebaknya asap kebakaran TPA Sarimukti yang masuk ke permukiman.
Istrinya, Enkan Kania (48) bahkan mendapat oksigen saat berobat ke bidan setelah mengalami sesak napas dan batuk yang tak terhenti. Istrinya memang memiliki riwayat menderita asma. Namun, sudah delapan tahun asmanya tak kambuh. Kala kebakaran terjadi dan asap masuk ke tinggal mereka, ia kembali terserang sesak napas.
Baca Juga: Pembunuh Dosen UIN Surakarta Terungkap, Pelaku Rupanya Tukang Batu
Kondisi tersebut membuatnya sempat tak bisa berjalan hingga pulang diangkut mobil ambulans saat pulang ke rumah selepas berobat. Penolakan juga muncul dari Masitoh (52), warga Kampung Sukamaju, Desa Sarimukti. Sebagaimana Dedi, Masitoh menolak kehadiran TPS sementara karena persoalan dampak kesehatan serta imbas buruk terhadap lingkungan.
"Bau kaambeu ayeuna haseup (Sudah terganggu bau, sekarang terganggu asap)," ucapnya. Sungai Cipicung berada di sekitar tempat tinggal juga tercemari lindi atau limbar cair TPA tersebut.
Berbagai dampak buruk tersebut mesti dirasakan warga yang tinggal berdekatan dengan tempat pembuangan sampah itu.
Pemrov Jabar Buka TPS Sementara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara setelah kebakaran melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.