kievskiy.org

Mata Air di Bandung Barat Lenyap Diduga Akibat Proyek Kereta Cepat, Warga Pakai Air Selokan untuk Mandi

Warga menunjukkan mata air Cikole yang kerontang di sebuah legok, kawasan Kampung Sirnasari, Desa Puteran, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 10 Oktober 2023.
Warga menunjukkan mata air Cikole yang kerontang di sebuah legok, kawasan Kampung Sirnasari, Desa Puteran, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 10 Oktober 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Kisah getir hilangnya mata air yang ditengarai akibat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus bermunculan. Kali ini, mata air yang raib itu bernama Cikole di Kampung Sirnasari, RT 2 RW 11, Desa Puteran, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.

‎Hanya bak berisi tanah dan daun kering yang bisa ditemui di Cikole sore itu. Mata air telah lama tandas. Pancurannya pun entah sudah kemana. Namun, Dedi Ridwan, remaja 14 tahun asal Sirnasari masih bisa mengingat jernihnya Cikole kala masih berair beberapa tahun lalu. Mata air itu juga menjadi andalannya di musim kemarau saat sumur di rumahnya mengering. Dedi turun ke mata air yang berada di tanah legok dekat Perumahan Pelangi di kampung itu untuk mandi.

"Seueur rerencangan (Banyak teman yang mandi)," ujar Dedi pada Selasa 10 Oktober 2023. Teman-temannya juga ada yang berenang di balong kawasan Cikole saat itu. Sekarang, kejernihan dan asiknya mandi di mata air itu hanya tersisa menjadi cerita.

Kehadiran proyek terowongan kereta cepat diduga membuat air Cikole tandas. Kenangan lain disampaikan warga Sirnasari lainnya, Erus, 65 tahun.

Baca Juga: Cak Imin Janji Bantu Pesantren yang Kesulitan Air dan Keterbatasan Fasilitas jika Menang Pilpres 2024

Apabila kemarau, air Cikole justru semakin melimpah. Jumlah pancuran bahkan mencapai sekira 4 hingga 6. "Masih leber, masih miceun (Dengan pancuran sebanyak itu, air masih banyak dan terbuang)," ujarnya.

Erus memperkirakan, jumlah warga Sirnasari yang memakai air Cikole saat itu mencapai 50 keluarga. Warga tinggal turun ke mata air itu untuk memenuhi keperluannya. Pasokan air Cikole bahkan dipakai kampung lain di wilayah Puteran, yakni Batupande.

Warga pakai air selokan

Air disalurkan ke kampung tersebut dengan menggunakan paralon. Terdapat dua RW masing-masing RW 11 di Sirnasari dan RW 10 Batupande yang warganya memakai air Cikole. "Tos beres terowongan, cai langsung saat (Setelah pengerjaan terowongan selesai, air langsung mengering)," ujarnya. Peristiwa itu diperkirakan terjadi sekira 2020. Imbas hilangnya mata air membuat sejumlah warga terpaksa memakai air selokan.

Baca Juga: Anies dan Ganjar Adu Janji Sediakan Puluhan Juta Lapangan Kerja, Begini Respons Warganet

"Gantian ibakna (Mandi di selokannya bergiliran)," ujarnya. Hal serupa dikemukakan Dedi sebelumnya. Selokan yang mengalir di dekat Cikole itu dibendung dan dibuat pancuran untuk mandi. Erus berharap, adanya bantuan untuk penyediaan air bagi warga berupa pembuatan sumur bor. Soalnya, warga sudah kesulitan untuk urusan mandi karena sukarnya memperoleh air.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat