kievskiy.org

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bikin Susah Warga Cibonteng Bandung Barat, Mata Air Rusak

Warga menimba air di sumur yang dibuat di area sawah kering di Kampung Cibonteng, RT 2 RW 1, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (22/12/2023). Kesulitan memperoleh air, sejumlah warga Cibonteng turun ke sawah dan membuat sumur-sumur.
Warga menimba air di sumur yang dibuat di area sawah kering di Kampung Cibonteng, RT 2 RW 1, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (22/12/2023). Kesulitan memperoleh air, sejumlah warga Cibonteng turun ke sawah dan membuat sumur-sumur. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Kesulitan memperoleh air membuat sejumlah warga Kampung Cibonteng, RT 2, RW 1, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, membuat sumur-sumur di area persawahan. Kondisi itu terjadi setelah mata air warga lenyap dan pasokan air dari sumur bor tak mencukupi.
 
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Jumat, 22 Desember 2023, beberapa sumur warga tampak di persawahan Cibonteng yang mengering. Selain sumur, warga juga membuat tempat mandi sederhana yang ditutupi terpal dan spanduk.
 
Yutarna (64), warga Cibonteng mengungkapkan, pembuatan sumur dilakukan saat musim kemarau tahun ini melanda. "Dianggo ibak, nyuci, nyebor (Air sumur dipakai mandi, mencuci dan menyiram tanaman)," ucapnya saat ditemui di persawahan Cibonteng. Terdapat 4 sumur di loksi itu. 
 
Yutarna mengatakan, sumur dibuat bersama-sama oleh warga. Saat satu sumur sudah tak mencukupi, warga membuat sumur-sumur lainnya untuk memenuhi kebutuhan air mereka. Beberapa sumur bor sebetulnya ada di Cibonteng.
 
Persoalannya, ketersediaan air tak sebanding dengan banyaknya jumlah warga yang memakainya. Akibatnya, warga turun ke sawah dan mencari air dengan membuat sumur-sumur. 
 
Selain sumur bor yang tak mencukupi, kondisi itu terjadi setelah mata air Cisulap lenyap karena masuknya proyek terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Cibonteng. "Saatos aya terowongan dikorowot kenging urat caina (Setelah ada terowongan, urat saluran mata air itu terkena)," ucapnya. Kondisi air dari sumur yang dipakai Yutarna pun tak terlalu jernih. "Rada koneng caina (Air sumur agak kuning)," ucapnya. 
 
Warga menimba air di sumur yang dibuat di area sawah kering di Kampung Cibonteng, RT 2 RW 1, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (22/12/2023). Kesulitan memperoleh air, sejumlah warga Cibonteng turun ke sawah dan membuat sumur-sumur.
Warga menimba air di sumur yang dibuat di area sawah kering di Kampung Cibonteng, RT 2 RW 1, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (22/12/2023). Kesulitan memperoleh air, sejumlah warga Cibonteng turun ke sawah dan membuat sumur-sumur.
 
Kini, Yutarna berharap air bisa kembali tersedia untuk masyarakat. Pasalnya, warga tak kekurangan air sebelum kehadiran proyek sepur kilat tersebut.
 
Kondisi sulit air juga dialami warga Cibonteng lainnya, ‎ Nana Suherman (57). Ia juga turut membuat sumur di area sawahnya yang garing. Berbeda dengan Yutarna, kondisi air di sumur Nana masih terbilang jernih. Ada sekitar empat warga yang memakai air di sumur itu. 
 
Namun, kala sumur bor rusak, sejumlah warga lain turun ke sawah dan ikut memakai air dari sumur Nana. "Maksakeun abdi ge peryogi pisan (Saya juga memaksakan diri membuat sumur karena butuh sekali air)," ucapnya.
 
Sebelumnya, Nana mengandalkan air dari sumur di rumah serta Cisulap. Namun, kedua sumber air andalannya itu sudah tak bisa lagi memenuhi kebutuhannya. Cisulap lenyap selepas proyek kereta cepat dan sumur di rumah juga berkurang airnya.
 
Sebelumnya, Pikiran Rakyat sempat memberitakan keringnya sawah di Cibonteng.
Persawahan di Kampung Cibonteng sudah setahun lebih tak bisa ditanami padi. Kondisi itu terjadi setelah pasokan air tak ada lagi karena  mata air yang lenyap.‎ Sawah di sana juga retak-terak memanjang dan bertebaran di mana-mana.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat