PIKIRAN RAKYAT - Kota Cimahi ikut ambil bagian dalam gerakan Earth Hour (EH) yang akan digelar pada Sabtu, 23 Maret 2024. Masyarakat diajak ikut berpartisipasi lewat aksi memadamkan lampu selama 60 menit. Aksi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian terhadap perubahan iklim dengan mengurangi pemakaian listrik.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Cimahi untuk mendukung dan ikut berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour 2024 dengan mematikan lampu selama 1 jam pada Sabtu, 23 Maret 2024," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Jumat, 22 Maret 2024.
Earth Hour adalah gerakan global yang dipelopori organisasi World Wide Fund for Nature (WWF). Gerakan ini mengajak masyarakat dunia mematikan lampu selama 60 menit atau satu jam mulai pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat pada 23 Maret 2024. Pada tahun 2024, sebanyak 190 negara menyatakan ikut serta dalam aksi global tersebut.
Gerakan EH mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia untuk menunjukkan kepedulian dan berkontribusi terhadap upaya penanggulangan perubahan iklim secara simbolis melalui aksi mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tak digunakan selama 60 menit.
Earth Hour di Pemkot Cimahi
Rini menyatakan, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, maka perlu dilaksanakan serangkaian kegiatan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu upaya pengenalan gaya hidup hijau dan ramah lingkungan adalah gerakan hemat energi melalui momentum Earth Hour.
"Untuk di lingkungan Pemkot Cimahi, akan ada pemadaman kompleks Pemkot Cimahi di Gedung DPRD Kota Cimahi dan gerakan EH akan dipusatkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi secara seremonial," tuturnya.
Aksi EH juga disosialisasikan secara luas ke masyarakat lewat jajaran kewilayahan kelurahan dan melalui media sosial. "Diharapkan masyarakat dapat ikut serta dengan melaksanakan di rumah masing-masing hingga perkantoran dengan pemadaman lampu listrik dan peralatan elektronik yang tidak digunakan. Dengan aksi ini, diharapkan kedepannya dapat menjadi kebiasaan sehari-hari yang diterapkan berbagai lapisan masyarakat di Kota Cimahi," sebutnya.
Menurut dia, dampak perubahan iklim sudah sangat terasa termasuk di Kota Cimahi. Tingginya tingkat emisi menyebabkan efek rumah kaca, hingga mengakibatkan perubahan iklim global yang mengkhawatirkan.
"Kita rasakan kemarau panjang, salah satunya dampaknya adalah melelehnya es di Antartika akibat naiknya suhu dunia dan secara global semua negara terdampak," ucapnya. Dia mengakui, keikutsertaan satu rumah tidak akan terlihat dampaknya pada upaya hemat energi.