kievskiy.org

Kuasai Hasil Survei, Dikdik S Nugrahawan dan Ngatiyana Bersaing Ketat di Bursa Pilkada Cimahi 2024

Ilustrasi Pilkada 2024. PKS Cimahi menyiapkan 2 nama untuk Pilwalkot 2024.
Ilustrasi Pilkada 2024. PKS Cimahi menyiapkan 2 nama untuk Pilwalkot 2024. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga survei Political Insight (Polsight) merilis survei awal Pilkada Cimahi 2024. Dari data yang terkumpul, nama Dikdik Suratno Nugrahawan dan Ngatiyana meraih elektabilitas yang bersaing ketat.

Dikdik S. Nugrahawan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Cimahi, pada periode Oktober 2022-Oktober 2023 sempat menjabat Pj Wali Kota Cimahi. Ngatiyana merupakan Wali Kota Cimahi periode Agustus-Oktober 2022, sebelumnya merupakan Wakil Wali Kota Cimahi periode 2017-2022. Di tengah perjalanan, dia mengisi jabatan sebagai PLT Wali Kota Cimahi selepas Wali Kota Cimahi definitif Ajay M. Priatna tersandung kasus hukum dan diberhentikan dari jabatannya.

Direktur Eksekutif Polsight Yusa Djuyandi mengatakan, Kota Cimahi menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang dilakukan survei oleh Polsight terkait Pilkada Serentak 2024.

“Kami ingin mengukur preferensi masyarakat Kota Cimahi terhadap para kandidat calon Wali Kota serta beberapa pandangan masyarakat tentang permasalahan yang ada. Dengan survei ini, masyarakat memiliki gambaran kandidasi serta prediksi pemenang pilkada melalui simulasi pilihan dari beberapa kandidat yang beredar di masyarakat," ujarnya.

Berdasarkan data Polsight, Dikdik meraih tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 20,25 persen. Terpaut nilai yang tipis, Ngatiyana meraih elektabilitas 18,25 persen dandi peringkat ketiga Achmad Zulkarnain yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kota Cimahi sebesar 13,75 persen.

Sedangkan tingkat popularitas dipegang Ngatiyana pada urutan pertama sebesar 56,25 persen. Mengungguli Dikdik Suratno 55 persen, Ali Hasan 52,25 persen dan Achmad Zulkarnain 41,75 persen.

"Ketika diperlihatkan kepada responden beberapa daftar bakal calon Wali Kota, elektabilitas kandidat posisi tiga besar ada Dikdik, Ngatiyana, dan Achmad Zulkarnain. Disusul posisi empat Ali Hasan (13,25 persen) dan posisi kelima Supiyardi (9 persen). Tingginya popularitas dan elektabilitas Dikdik disebabkan oleh faktor jabatannya saat ini sebagai Sekda Kota Cimahi. Adapun untuk Ngatiyana merupakan mantan Wali Kota, sedangkan Achmad Zulkarnain sebagai Ketua DPRD Kota Cimahi periode 2019-2024. Dari hasil survei, 33,75 persen responden memilih bakal calon Wali Kota dengan alasan berpengalaman dan 16,25 persen memilih karena dekat dengan masyarakat," ujarnya.

Menurut Yusa, popularitas seorang kandidat menjadi modal sangat penting untuk memperoleh perhatian publik. Hal tersebut akan mendongkrak elektabilitas figur dengan membangun pencitraan, baik secara langsung terjun ke tengah masyarakat atau melalui media massa.

"Hal ini juga dipengaruhi track record dan keberpihakan kandidat," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat