PIKIRAN RAKYAT - Franz Kafka, adalah salah satu penulis novel yang memiliki akhir hidup cukup tragis.
Ia adalah seorang novelis dan cerpenis kelahiran Praha, Republik Ceko, yang meninggal pada tahun 1924.
Karyanya memang tak sebanyak penulis lain, tapi justru setelah meninggal karyanya dikagumi oleh publik.
Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Tersangka di KPK, Eks Dirut Pelindo II RJ Lino: Harus Saya Hadapi
Sepanjang hidupnya ia memiliki masalah hubungan dengan orang tua yang cenderung bersikap otoriter. Bahkan, sikap ayahnya memengaruhi gaya penulisan Kafka.
Kafka sendiri meninggal akibat penyakit tuberkulosis yang diderita. Sebelum meninggal ia berwasiat kepada seorang teman agar membakar semua manuskrip novel dan cerpennya karena merasa rendah diri.
Hanya saja, temannya tersebut mengingkari wasiat yang diberikan. Tekanan, depresi, dan rasa rendah diri akibat orang tua yang tak mendukungnya justru menjadikan berbagai novel Kafka terkenal setelah ia meninggal.
Baca Juga: Tabrakan di Tol Cipali Antara Minubus dengan Truk Tewaskan Bayi
Tak hanya Kafka, terdapat pula seorang penulis bernama Albert Camus. Seorang penulis dan filsuf Prancis kelahiran Aljazair sekaligus pemenang hadiah Nobel Sastra.