kievskiy.org

Dampak Fisiologi Ketika sedang Bergosip, Peneliti: Dapat Mencegah Kesepian

ILUSTRASI bergosip.*
ILUSTRASI bergosip.* /PEXELS

PIKIRAN RAKYAT- Orang-orang cenderung menganggap gosip identik dengan desas-desus yang jahat.

Tetapi peneliti mendefinisikannya lebih luas yaitu berbicara tentang orang-orang yang tidak hadir, kata Megan Robbins, asisten profesor psikologi di The University of California, Riverside. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Time.

Robbins dan seorang kolega menemukan bahwa, rata-rata 52 menit sehari yang dihabiskan 467 subjek bergosip, tiga perempat dari gosip itu sebenarnya netral.

Baca Juga: Respons Keterlambatan Pencairan Surat Utang Repo, PT MPIS dan PT MPIP Sampaikan Pengumuman Restrukturisasi

Hanya sebagian kecil dari percakapan yang dianalisis sekitar 15% dianggap gosip negatif dan jumlah gosip positif hanya 9%.

Alasan mengapa orang bergosip yaitu karena obrolan kebanyakan berbicara tentang orang lain, menyampaikan dan menerima informasi mengenai hal-hal yang sebelumnya kita ketahui.

Dampak fisiologi ketika bergosip yaitu kegiatan ini menunjukkan bahwa subjek menanggapi gosip dan wawasannya. Ketika orang mendengar gosip baik atau buruk tentang dirinya sendiri akan berdampak pada kemampuan kita untuk bercermin mengenai tingkah laku kita terhadap sosial.

Baca Juga: Mengenal Garam Hitam dan Ketiga Jenisnya

Mereka lebih senang mendengar gosip positif tentang diri mereka sendiri, dan lebih jengkel dengan mendengar gosip negatif tentang diri mereka sendiri daripada mendengar gosip tentang orang lain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat