PIKIRAN RAKYAT - Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperingati setiap tanggal 5 Oktober. Mulanya, TNI bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian pada 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Setelah itu diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Perubahan ini bertujuan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer internasional.
Pada 3 Juni 1947, dalam rangka mempersatukan dua kekuatan bersenjata yakni TRI sebagai tentara reguler dan badan-badan perjuangan rakyat, presiden mengesahkan berdirinya TNI.
Baca Juga: Efek Domino Tragedi Kanjuruhan, Luis Milla Sebut Dalam Masalah Besar
Pada tahun 1962, dilakukan upaya menyatukan angkatan perang dan kepolisian. Penyatuan organisasi tersebut melahirkan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Ketika PKI berusaha melakukan kudeta pada 1965, ABRI menjalankan tugasnya sebagai kekuatan pertahanan keamanan (hankam) dan sosial politik (sospol).
Saat itu, sebagai kekuatan hankam, TNI menumpas PKI dan sebagai kekuatan sospol mendorong terciptanya tatanan politik baru.
Baca Juga: Rudal Korea Utara Melintas di Langit Jepang, PM Fumio Kishida Geram: Sangat Barbar!
TNI yang merupakan alat pertahanan negara memiliki komitmen untuk terus melanjutkan reformasi internal TNI yang beriringan dengan tuntutan reformasi dan keputusan politik negara.