PIKIRAN RAKYAT - Ketidaksetaraan gender di tempat kerja sudah menjadi isu yang dikenal di dunia.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology, melibatkan lima percobaan di mana lebih dari 3.000 orang dari 78 negara, disurvei tentang jenis kelamin apa yang paling mereka kaitkan dengan sifat 'kecemerlangan'.
Hanya sedikit partisipan yang secara langsung mengaitkan laki-laki dengan kecemerlangan, tetapi survei mengungkapkan 70 hingga 75 persen orang memiliki 'bias implisit' yang menunjukkan bahwa mereka sering mengaitkan kecemerlangan dengan laki-laki dibanding perempuan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Insider.
Baca Juga: Premium dan Pertalite akan Dihilangkan, Japnas: Makin Terpuruk di Tengah Dampak Negatif Covid-19
Dalam beberapa tahun terakhir, laboratorium Cimpian telah mendedikasikan dirinya untuk menyelidiki alasan wanita kurang terwakili dalam bidang-bidang tertentu, seperti sains, teknologi, teknik dan matematika, di mana sifat-sifat seperti kecemerlangan dihargai.
Data menunjukkan bahwa perempuan masih kurang terwakili di bidang sains, teknologi, teknik, matematika, dan kedokteran.
Satu studi 2016 menemukan bahwa siswa lebih sering menggunakan istilah brilian dan jenius untuk menggambarkan profesor laki-laki daripada yang mereka lakukan profesor perempuan.
Baca Juga: Kenang Momen Main Sinetron Bersama Julia Perez, Dewi Perssik Jadi Sorotan Lewat Unggahan Instagram
Sementara studi 2018 menemukan bahwa orang cenderung merujuk lebih banyak pria daripada wanita ke pekerjaan yang membutuhkan kemampuan intelektual tinggi.