PIKIRAN RAKYAT - Miss Universe 2019 Zozibini Tunzi dari Afrika Selatan pernah menyatakan satu pesan kuat tentang kecantikan pada malam puncak kontes kecantikan. Dia tumbuh dalam dunia yang mana perempuan seperti dia, berkulit hitam dengan rambut keriting, tidak pernah dianggap cantik.
Dia berharap, itu semua berhenti di malam dia berbicara saat itu. Dia ingin anak-anak melihat wajahnya dan melihat refleksi wajah mereka semua.
Kontes kecantikan atau beauty pageant, sesuai namanya, memang menuntut faktor penting, yaitu kecantikan. Namun, kontes semacam ini juga selalu menyuarakan 3B (Beauty, Brain, dan Behaviour) sebagai kekuatan perempuan dan parameter dalam memilih pemenang yang dinobatkan dengan mahkota cantik. Puteri Indonesia pun salah satunya.
"Karena Puteri Indonesia merupakan ajang kecantikan, tentu saja penampilan fisik menjadi hal utama. Namun, kecantikan fisik tersebut hari seimbang dengan kecantikan dari dalam juga, yang didukung oleh kecerdasan dan tingkah laku yang baik.
Baca Juga: Daya Tarik Kontes Kecantikan, Ada Keuntungan di Baliknya
"Untuk itu, parameter Puteri Indonesia adalah Beauty, Brain dan Behaviour. Apalagi ketika bertanding di International, Puteri Indonesia selain cantik menjadi representative remaja puteri Indonesia," kata Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia, Mega Angkasa.
Ia menjabarkan Brain bermakna kecerdasan, yang artinya memiliki pemikiran yang positif, inovatif, kreatif, produktif dan mandiri.
Beauty berarti berpenampilan menarik, cantik, menarik, dan mampu merawat diri baik secara lahir maupun batin. Sementara Behavior maknanya berperilaku baik, artinya memiliki keperibadian yang baik yang mencerminkan wanita Indonesia, percaya kepada Tuhan yang maha esa, dll.
Syarat pendaftaran pemilihan Puteri Indonesia pun sudah menunjukkan 3B itu. Mereka yang mampu berkomunikasi dalam bahasa asing akan mendapatkan nilai tambah, dan diutamakan yang memiliki keahlian khusus/prestasi di suatu bidang.