PIKIRAN RAKYAT - Sanksi yang dijatuhkan kepada Juventus membuat nasib sang manajer, Massimiliano Allegri dipertanyakan. Tim berjuluk Nyonya Tua itu dijatuhi hukuman pengurangan 15 poin.
Pada beberapa waktu, Juventus kedapatan melakukan manipulasi nilai transfer dan keuntungan modal. Akibatnya, tim yang semula berada di papan atas klasemen sementara Liga Italia 2022-2023 kini harus berada di posisi ke-10 dengan 22 poin.
Insiden tersebut kemudian disangkutpautkan dengan nasib Massimiliano Allegri di Turin. Berkaitan dengan kabar tersebut, pria berusia 55 tahu itu mengungkit tentang tanggung jawabnya sebagai juru taktik.
"Saya adalah pelatih Juventus dan saya akan tetap demikian, kecuali mereka mengirim saya pergi. Ada kalanya saya harus bertanggung jawab atas apa adanya dan apa yang saya lakukan, dalam kesulitan saya harus menjadi laki-laki," kata Massimiliano Allegri.
Baca Juga: Biaya Haji Diusulkan Naik 30 Persen, Komnas: Demi Kemaslahatan dan Keberlangsungan Keuangan Haji
Juventus sempat berada papan atas klasemen Liga Italia 2022-2023 sebelum mendapatkan pengurangan poin. Posisi tersebut menjadi performa apik bagi Bianconeri.
Namun, dengan dijatuhkannya sanksi terhadap Juventus, tak dipungkiri oleh Massimiliano Allegri jika ia harus menghadapi tantangan yan ada pada saat ini. Tim asuhannya harus meraih sejumlah kemenangan untuk menyelesaikan Liga Itala 2022-2023 dengan berada di posisi atas klasemen.
"Ketika semuanya berjalan dengan baik, kami semua baik, ketika ada kesulitan, itu lebih menantang dan harus menjadi perhatian semua orang. Di liga, klasemen saat ini memberi tahu kami bahwa kami tertinggal 12 poin dari posisi keempat," ujar Massimiliano Allegri.
Baca Juga: Juventus Dihukum, Massimiliano Allegri Tak Ingin Nyonya Tua Hidup Dalam Penyesalan