PIKIRAN RAKYAT – Paris Saint-Germain terpaksa menunda pembicaraan kontrak dengan Lionel Messi dan Sergio Ramos di tengah kekhawatiran mereka dalam menghadapi sanksi Liga Champions atas pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
PSG merupakan salah satu dari sepuluh klub sepak bola yang dikenakan sanksi karena melanggar aturan FFP UEFA pada musim 2020-2021. Setidaknya mereka harus membayar 10 juta euro (sekira Rp164 miliar) dan menangguhkan 45 juta euro (Rp740 miliar) di rekening berjangka untuk kemungkinan penalti lebih lanjut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Les Parisiens telah mencetak rekor kerugian sebesar 370 juta euro pada akun terbaru mereka. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada sepak terjang Messi dan Ramos sebagai bintang pencetak gol utama di klub asuhan Christophe Galtier itu.
Baca Juga: Inter Miami Terus Pepet Lionel Messi Usai PSG Tersingkir dari Liga Champions
Akibatnya dari sanksi tersebut, PSG harus menanggung beberapa hal penting, seperti tidak dapat mendaftarkan pemain baru untuk skuad Eropa mereka pada musim berikutnya, serta kemungkinan terjadi pengurangan skuad yang semula berjumlah 25 orang menjadi 23 orang.
Risiko lain yang mungkin dihadapi adalah mereka akan tersingkir dari kompetisi Eropa sepenuhnya. Kerugian tersebut kemungkinan akan dihadapi oleh Galtier dan para pemain kesebelasannya di musim 2024-2025 mendatang dan berlanjut hingga periode berikutnya.
Sebelum klub mengikat Kylian Mbappe dengan perpanjangan kontrak tiga tahun pada musim panas lalu, Lionel Messi telah menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di dunia. Pada tahun pertama pemain Argentina itu berada di Paris, Leo bisa membawa pulang bayaran sebesar 30 juta euro per tahunnya.
Baca Juga: Lionel Messi Catatkan Rekor Buruk Usai PSG Tersingkir dari Liga Champions
Seiring dengan berjalannya waktu dan performa yang semakin menawan di lapangan hijau, penghasilan pemain bola bernomor punggung 30 itu telah mengalami peningkatan menjadi 40 juta pounds dari kontrak dua tahunnya di Paris.