PIKIRAN RAKYAT – Lionel Messi dijatuhi sanksi oleh Paris Saint-Germaine (PSG) karena kedapatan melancong ke Arab Saudi usai timnya kalah kontra Lorient pada Minggu, 30 April 2023 dini hari. PSG menjatuhkan sanksi penangguhan kepada Messi usai kunjungannya ke Arab Saudi membuat presiden klub, Nasser Al-Khelaifi, marah.
Dilansir Pikiran-rakyat.com dari Sports Brief, megabintang berjuluk La Pulga itu tidak akan dimainkan selama sisa musim Liga Prancis. Lebih jauh, Messi tidak akan menerima gaji selama dua minggu ke depan.
Dijelaskan lebih lanjut, PSG memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada sang pemain karena tidak bisa memberikan toleransi atas absennya usai laga kontra Lorient. Selain itu, keputusan tersebut juga mengindikasikan perubahan manajemen klub yang kini lebih menginginkan kedisiplinan para pemainnya.
“Penangguhan Messi adalah bukti perubahan nada di PSG ke arah yang lebih disiplin dan upaya perubahan budaya dari kekuatan pemain (biasanya dipimpin oleh nama-nama bintang di PSG),” ujar jurnalis dan pengamat sepak bola Ben Jacobs.
Baca Juga: Tak Hanya Lionel Messi, Neymar Mulai Ditolak Penggemar PSG
Dilaporkan media Prancis RMC, kepergian Lionel Messi ke Arab Saudi dikarenakan peraih tujuh gelar Ballon d’Or itu didapuk jadi Duta Wisata Kerajaan usai menandatangani kontrak senilai 30 juta Euro atau sekira Rp487 miliar.
Menurut laporan berita tersebut, Messi melakukan perjalanan promosi pribadi dengan tidak seizin klub. Sebelumnya, dia dilaporkan telah meminta izin sebanyak dua kali, tetapi tidak juga diberikan kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi.
Messi pun dikonfirmasi akan mengakhiri kontrak dengan PSG pada akhir musim tahun ini, bahkan PSG juga memastikan tidak akan memberikan penawaran perpanjangan kontrak pada mantan pemain Barcelona itu.
Sejumlah klub pun dikabarkan bersiap untuk mendapatkan tanda tangan Messi di antaranya mantan klubnya Barcelona dan raksasa Arab Saudi Al Hilal. Bahkan dikabarkan juga Al Hilal berani merogoh kocek dalam-dalam untuk menggaji La Pulga dengan tawaran fantastis senilai Rp6,5 triliun per tahun.***