kievskiy.org

Tersingkir dari Euro 2024, Pengamat: Ini Adalah Timnas Italia Terburuk!

Timnas Italia mendapatkan kritik tajam setelah tersingkir di babak 16 besar Euro 2024 setelah kalah memalukan dari Timnas Swiss.
Timnas Italia mendapatkan kritik tajam setelah tersingkir di babak 16 besar Euro 2024 setelah kalah memalukan dari Timnas Swiss. /x.com/azzurri x.com/azzurri

PIKIRAN RAKYAT – Juara bertahan Italia harus angkat koper dari Euro 2024 setelah mengalami kekalahan 2-0 dari Swiss di Olympiastadion Berlin. Kekalahan ini tidak hanya menandai berakhirnya perjalanan Italia di turnamen, tetapi juga menunjukkan performa yang jauh dari harapan.

Tim asuhan Luciano Spalletti tampil kurang meyakinkan sepanjang pertandingan. Gol pertama Swiss dicetak oleh Kai Havertz melalui titik penalti, sementara gol kedua dicetak oleh Jamal Musiala. Spalletti mengakui bahwa timnya gagal menampilkan intensitas tinggi yang diharapkan, dan kurangnya karakter dalam permainan menjadi salah satu penyebab utama kekalahan ini.

"Ini adalah timnas Italia terburuk yang pernah saya lihat," ujar mantan striker Inggris, Gary Lineker, dalam siaran BBC One. Pernyataan tersebut mencerminkan kekecewaan banyak pihak terhadap penampilan Italia yang jauh dari standar yang biasanya.

Transformasi yang Mengecewakan

Italia, yang tiga tahun lalu memenangkan gelar Euro dengan mengalahkan Inggris di Wembley, kini terlihat kehilangan banyak elemen penting dari kesuksesan tersebut. Dari skuad yang mengalahkan Inggris pada tahun 2021, hanya Gianluigi Donnarumma, Giovanni di Lorenzo, Nicolo Barella, dan Federico Chiesa yang masuk dalam starting XI melawan Swiss.

"Perubahan dari tiga tahun lalu ke sekarang sungguh luar biasa," kata mantan kapten Inggris, Alan Shearer. "Saya sangat terkejut dengan betapa buruknya penampilan Italia. Mereka tidak menawarkan apa-apa di setiap posisi. Swiss benar-benar mendominasi permainan."

Perjuangan Spalletti

Spalletti, yang sebelumnya membawa Napoli meraih Scudetto pertama sejak era Diego Maradona pada 1990, diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim nasional Italia. Namun, persiapan yang terbatas dan masalah cedera pemain menjadi tantangan besar.

"Kami tidak bisa mempertahankan tingkat intensitas yang tinggi," kata Spalletti. "Ketika Anda tidak bisa merebut bola kembali, mengingat kami tidak memiliki kecepatan di lini belakang, Anda harus memberikan ruang kepada lawan."

Spalletti juga menyatakan bahwa kurangnya waktu untuk mempersiapkan tim menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performa mereka. Ia hanya memiliki 10 pertandingan untuk mempersiapkan tim sebelum turnamen ini dimulai, dan Italia hanya berhasil mencapai turnamen ini sebagai runner-up di kualifikasi di belakang Inggris.

Masa Depan Italia

Setelah kekalahan ini, banyak yang mempertanyakan masa depan Spalletti sebagai pelatih tim nasional. Namun, Spalletti menegaskan bahwa ia akan terus berusaha untuk memperbaiki tim dan menghadapi tekanan yang ada.

"Saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi," ujar Spalletti. "Saya memilih pemain, dan ini adalah bagian dari proses di mana saya harus mengenal pemain lebih baik."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat