kievskiy.org

2.000 Lebih Buruhnya Positif Covid-19, Top Glove akan Tutup Sebagian Pabrik

Ilustrasi sarung tangan tenaga kesehatan.
Ilustrasi sarung tangan tenaga kesehatan. /Pixabay/sweetlouise

PIKIRAN RAKYAT - Penyebaran virus Covid-19 di Malaysia belum juga reda. Imbas penyebaran yang masif, beberapa pabrik Top Glove Malaysia dikabarkan secara bertahap akan menyaring karyawannya usai mendapat laporan 2.000 lebih buruh pabriknya terinfeksi Covid-19.

Perusahaan Top Glove menemukan cluster baru Covid-19 dari sekelompok yang di antaranya banyak berasal dari pekerja migran bergaji rendah.

Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan peningkatan tajam kasus Covid-19 terjadi di daerah tempat pabrik-pabrik dan asrama Top Glove berada.

Baca Juga: Gelar Workshop Vaksinasi Covid-19, Stafsus Menkes Harap Nakes Jadi Juru Bicara Pemerintah

Alhasil, 28 gedung pabrik akan ditutup secara bertahap setelah 2.453 pekerja dinyatakan positif terkena virus, dari 5.767 yang diperiksa, kata Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah.

"Semua yang dites positif telah dirawat di rumah sakit dan kontak dekat mereka telah dikarantina untuk menghindari penularan kepada pekerja lain," kata Noor Hisham seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada 25 November 2020.

Sementara itu, dikutip dari Straits Times, Menteri Sumber Daya Manusia M. Saravanan mengatakan Dewan Keamanan Nasional (NSC) memutuskan untuk berupaya menghentikan penyebaran virus Covid-19 di pabrk Top Glove.

Baca Juga: Monolit Misterius Ditemukan Berdiri Tegak di Gurun Terpencil, Penemunya Bilang Itu Hal Teraneh

"Kami tidak hanya mengirimkan tim untuk memeriksa kondisi di Top Glove, melainkan juga (mengirim) seluruh Departemen Tenaga Kerja. Kami akan menyelesaikan semuanya dalam sepekan dan akan memasukkan semuanya dalam warna hitam dan putih," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat