kievskiy.org

Shell: Indonesia Jadi Sell Market yang Penting untuk Bisnis Pelumas

Direktur PT Shell Indonesia, Andri Pratiwa.
Direktur PT Shell Indonesia, Andri Pratiwa. /Julkifli/Pikiran-rakyat.com


PIKIRAN RAKYAT
- Bisnis pelumas di Indonesia menjadi market yang sangat penting bagi perusahaan energi Shell. Perusahaan yang bermarkas di Inggris ini terus mengembakan bisnis pelumas di Indonesia.

Direktur PT Shell Indonesia, Andri Pratiwa mengatakan Indonesia menjadi market yang sangat penting untuk bisnis pelumas seperti gemuk atau grease. Hal ini kata dia mengingat pertumbuhan Indonesia yang konsisten.

"Kami dari Shell melihat market di Indonesia ini sangat penting untuk ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan maupun bisnis kami di sini," ujar Andri di sela-sela Shell Eco Marathon di Sirkuit Mandalika, Lombok, Jumat, 5 Juli 2024.

Tak hanya itu kata Andri, Shell juga berkomitmen untuk berinvestasi secara berkelanjutan di Indonesia, dengan membangun pabrik-pabrik pelumas seperti Marunda 1.

"Di Jakarta Utara tahun 2015 kita bangun pabrik pelumas kita, tahun 2022 kita inaugurasi pembangunan yang kedua. Artinya apa? Artinya memang pertumbuhan ini berkelanjutan dan investasi kita di sini berkelanjutan," kata dia.

Shell juga melakukan pembangunan pabrik manufaktur gemuk atau Grease Manufacturing Plant (GMP) pertamanya di Indonesia, tepatnya di Marunda, Bekasi, Jawa Barat.

Andri menyebut pabrik baru milik Shell di Indonesia memiliki kapasitas produksi hingga 12 kiloton per tahun. Ini akan menjadikannya sebagai pabrik grease terbesar ketiga yang dibangun Shell secara global.

"Untuk yang sedang dibangun adalah pabrik gemuk atau grease jika nanti sudah mulai beroperasi, kapasitasnya adalah 12 kiloton per tahun," ujar dia.

Pabrik grease ini direncanakan akan memproduksi sebagian besar produk pelumas Shell di Indonesia, meningkatkan kontribusi lokal terhadap ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi talenta Indonesia.

"Dengan kapasitas produksi yang terus ditingkatkan, Shell juga berharap dapat memenuhi permintaan yang terus berkembang dari pasar dalam negeri hingga tahun 2030," ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat