kievskiy.org

Pedagang Mogok karena Harga Sangat Mahal, Pakar Prediksi Krisis Daging Sapi Berkepanjangan

Para pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasanJabodetabek sempat menggelar aksi mogok jualan protes harga yang bisa mencapai Rp130 ribu per kilogram.
Para pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasanJabodetabek sempat menggelar aksi mogok jualan protes harga yang bisa mencapai Rp130 ribu per kilogram. /Antara Foto/Aditya Pradana Putra ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Belakangan ini masyarakat diresahkan karena kabar pedagang daging sapi yang melakukan aksi mogok berjualan, lantaran harga daging sapi yang melonjak.

Muladno Basar, yang merupakan Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, menilai bahwa wilayah Jabodetabek bisa mengalami krisis daging sapi berkepanjangan jika tidak disikapi dengan solusi jangka panjang dari pemerintah dan pelaku usaha.

Muladno Basar menuturkan aksi mogok hanya terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek, karena lonjakan harga daging sapi yang membuat para pedagang di pasar tradisional menjerit.

 Baca Juga: Beredar Video Anggota TNI Diamuk Seorang Perempuan, Dandim Garut Beri Penjelasan

Peningkatan harga daging sapi juga hanya terjadi pada wilayah Jabodetabek saja, bukan secara nasional.

Menurut Muladno Basar, harga yang melonjak tinggi ini merupakan dampak dari ketergantungan Indonesia terhadap impor daging sapi dari negara lain, khususnya Australia.

"DKI dan Botabek bisa krisis daging sapi berkepanjangan karena impor sapi bakalan dari Australia mahal. Kemudian, impor sapi dari Brazil dan Meksiko juga mahal karena terlalu jauh dari segi jarak atau geografis," kata Muladno dalam diskusi yang digelar Pataka secara virtual, Jumat, 22 Januari 2021.

 Baca Juga: POPULER HARI INI: Ganjar Pranowo Ungkap Efek Vaksinasi hingga Kode Redeem FF Terbaru

Muladno juga menjelaskan, selain karena bergantung pada impor, produksi sapi bakalan di Indonesia tidak mencukupi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat