kievskiy.org

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Disebut Tidak Baik, PKS: Pemegang Kebijakan Harus Menyadari

Ilustrasi ekonomi. Bupati Bogor Ade Yasin mengaku sudah siap untuk menggerakkan kembali perekonomian daerah Kabupaten Bogor.
Ilustrasi ekonomi. Bupati Bogor Ade Yasin mengaku sudah siap untuk menggerakkan kembali perekonomian daerah Kabupaten Bogor. /Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di era reformasi disebut lebih buruk ketimbang masa Orde Baru.

Berdasarkan data dari World Development Indicators, World Bank, di masa 2000-2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar di angka 5 persen.

Angka ini masih berada di bawah tahun 1990-1997 yang mencapai angka 7 persen.

Pada 2016, World Bank juga telah melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2005-2015 hanya dinikmati oleh 20% saja.

Baca Juga: Sering Dituding Dalang Kandasnya Hubungan Billy Syahputra dan Amanda Manopo, Memes Prameswari: Aku Sih Santai

Baca Juga: Dituding Jadi Dalang Kandasnya Hubungan Billy Syahputra dan Amanda Manopo, Memes Prameswari Meradang

Menanggapi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang demikian, Ketua Departemen Ekonomi & Pembangunan, Bidang Ekuin, DPP Partai Keadilan Sejahtera, Farouk Abdullah Alwyni mengutarakan pandangannya.

Menurut dia, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa Brde Baru kerap dikritik terutama soal pendapatan yang timpang, namun secara pertumbuhan ekonomi lebih baik dari era reformasi.

Farouk menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Asian Productivity Organization [APO] Productivity Databook 2020 persoalan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dapat dilihat dari Total Factor Productivity (TFP) sebagai ukuran peran kapasitas teknologi dan kualitas institusi dalam pertumbuhan ekonomi yang justru berkontribusi negative (-10%) antara 2015-2018, bandingkan dengan Malaysia dan Korea yang masing-masing menacapai 20% dan 54% pada periode yang sama.

Baca Juga: Tertangkap Basah, Seekor Kucing Jadi Kurir Antar Narkoba ke Penjara

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat