kievskiy.org

Kemenkop UKM: Pandemi Dorong UMKM Beradaptasi dengan Digitalisasi

Ilustrasi digitalisasi UMKM. Pengunjung memindai kode batang pembayaran nontunai di Pasar takjil Banyuwangi, Jawa Timur.
Ilustrasi digitalisasi UMKM. Pengunjung memindai kode batang pembayaran nontunai di Pasar takjil Banyuwangi, Jawa Timur. /Antara Foto/Budi Candra Setya ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci Pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah UMKM mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. 

Lebih dari 60% PDB berasal dari UMKM dan lebih dari 90% tenaga kerja diserap oleh UMKM. Hal ini membuat geliat UMKM sangat berpengaruh terhadap ekonomi nasional.

Ari Anindya Hartika, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok KemenkopUKM menjelaskan ada beberapa program yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku UMKM di masa pandemi. 

Baca Juga: Krisdayanti Semprot Atta Halilintar Usai Aurel Hermansyah Keguguran: Psikisnya Jauh Lebih Penting

“Pertama memberikan kemudahan perizinan usaha, kedua pengembangan kemitraan strategis UMKM kepada perusahaan besar, ketiga perluasan pasar dan ruang partisipasi UMKM kepada proyek infrastruktur publik,” katanya dalam Dialog Produktif bertema Geliat Digitalisasi UMKM, yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Rabu, 19 Mei 2021.

Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku konsumen secara radikal. Pola konsumsi barang dan jasa dari luring (offline) ke daring (online) kini meningkat, sehingga memaksa pelaku usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi dan bertranformasi secara digital.

Diakui Sarah Diana Oktavia, Founder Roti Eneng & Sepiring Cerita, masa pandemi adalah masa terberat untuk UMKM. 

 Baca Juga: Ikut Bersedih Dapat Kabar Aurel Hermansyah Keguguran, Gus Miftah: Bersabarlah

“Kita memang dipaksa untuk bertransformasi digital. Sebelum pandemi, pemasukan utama kita bukan digital, namun sebulan setelah pandemi memang harus memaksa kita untuk digital, sedangkan permintaan masyarakat di digital juga membesar selama pandemi,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat