kievskiy.org

Usaha Pedagang Pasar Surut Sampai Cashflow Terganggu Jadi Perhatian Inkoppas

Sejumlah warga memadati Pasar Cibinong di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 4 Juli 2021 di tengah pelaksanaan PPKM Darurat.
Sejumlah warga memadati Pasar Cibinong di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 4 Juli 2021 di tengah pelaksanaan PPKM Darurat. /Antara Foto/Yulius Satria Wijaya ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Yudianto Tri mengungkapkan, Koperasi-koperasi Pedagang Pasar (Koppas) juga dihadapkan oleh situasi pandemi Covid-19 yang berdampak pada surutnya usaha pedagang pasar sebagai anggotanya. Hal itu yang menyebabkan terganggunya cashflow pedagang. 

"Inkoppas bertugas menjaga likuiditas koperasi pedagang pasar agar dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga. Kami juga akan melakukan perkuatan permodalan sehingga pedagang pasar sebagai anggota Koppas akan memiliki back-up keuangan dalam menjalankan usaha distribusi kebutuhan bahan pokok," ujar Yudianto Tri dalam keterangan tertulis, Sabtu 17 Juli 2021.

Yudianto Tri bertekad untuk menjadikan Inkoppas sebagai Apex Koperasi atau "Bank Indonesia" nya koperasi-koperasi pedagang pasar di Indonesia.

Untuk mewujudkan Inkoppas sebagai Bank Indonesia (BI)-nya koppas, maka langkah yang pertama dilakukan adalah memodernisasi Koppas dengan mendorong memasuki layanan digital. Tata kelola Koppas menggunakan sistem informasi online. 

 Baca Juga: Update Corona Dunia, 17 Juli 2021: Indonesia Kembali Puncaki Posisi Pertama Kasus Harian Covid-19

"Layanan kepada pedagang pasar menggunakan aplikasi digital berbasis android dan IOS menggunakan smartphone yang aplikasinya masih dalam pilot projects. Pedagang sudah tidak direpotkan oleh kebutuhan untuk tarik, setor, pindah buku, transfer karena berpindah menggunakan aplikasi digital tersebut," kata Yudianto Tri.

Dengan demikian, pedagang dengan mudah dapat membayar kewajiban seperti retribusi, angsuran kios, service charge pasar dan lain-lain. Bahkan, untuk membayar listrik, telepon, dan berbagai tagihan lain sistem digital Inkoppas sudah bisa menjadi payment point.

Menurut dia, jika pedagang pasar melakukan shifting cara mengelola keuangan dengan menggunakan sistem digital yang tengah dikembangkan.

 Baca Juga: Beda Nasib Penderita Covid-19 Jadi Sorotan, dr. Tirta: Kena Orang Gak Punya 'Habis', Orang Kaya Bisa Survive

"Sehingga dalam ekosistem pedagang pasar akan terbentuk big data yang menyajikan shopping list bagi mitra lembaga keuangan manakala akan memberikan pinjaman dana. Atau menyajikan data kebutuhan barang untuk prinsipal, produsen dan pabrikan manakala akan memasok barang di pasar," tandas Yudianto Tri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat