kievskiy.org

BPJS Ketenagakerjaan Catat Surplus Rp 624,6 Miliar

JAKARTA, (PR).- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatatkan surplus Rp 624,6 miliar dalam kinerja keuangan tahun 2015. Hal itu berdasarkan audit yang dilakukan Kantor Auditor Publik (KAP) Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar dan rekan (RSM Indonesia) yang mendapatkan status WTM (Wajar Tanpa Modifikasi). Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menilai, pencapaian kinerja yang sangat baik ini harus dipertahankan. “Semua pihak terkait memiliki peran penting dalam pencapaian kinerja yang baik ini,” ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Senin 23 Mei 2016. Agus menambahkan, pihaknya juga tetap akan fokus dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta. “Kinerja yang baik, harus didukung juga dengan pelayanan yang baik kepada peserta, kita semua akan bekerja keras untuk mewujudkan itu,” tuturnya. Dikatakan, hasil yang didapatkan BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan buah kerja keras tahun 2015 yang didukung oleh semua pihak terkait. Tercatat, sebanyak 296.791 perusahaan dengan 19,2 juta tenaga kerja terdaftar menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga 31 Desember 2015. Kontribusi iuran yang diterima BPJS Ketenagakerjaan sepanjang tahun 2015 mencapai Rp 36,2 triliun. Pembayaran jaminan total tercatat Rp 17,9 triliun, yang terbagi atas pembayaran kepada pekerja Penerima Upah (PU) sebesar Rp 17,4 triliun dan Rp 22 miliar kepada peserta Bukan Penerima Upah (BPU). Keseluruhan pembayaran jaminan yang dilakukan mendapat respon positif dari peserta, 90,2% dari peserta yang telah mendapatkan manfaat menyatakan puas dengan pelayanan dan hasil yang didapatkan. Pencapaian kinerja di atas didukung dengan pengelolaan aset yang baik pula. Sampai akhir 2015 BPJS Ketenagakerjaan mengelola aset sebesar Rp 214,52 triliun yang terdiri dari aset BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 11,08 triliun dan aset Dana Jaminan Sosial (DJS) ketenagakerjaan sebesar Rp 203,44 triliun. Dana investasi BPJS Ketenagakerjaan dan DJS ketenagakerjaan yang dikelola sampai dengan 2015 sebesar Rp 206,61 triliun, pendapatan investasi yang dihasilkan dari dana kelolaan tersebut sebesar Rp 17,06 triliun. Kinerja keuangan BPJS Ketenagakerjaan yang sangat baik ini, kata Agus, menghasilkan pencapaian total surplus yaitu sebesar Rp 19,64 triliun yang terdiri dari surplus Badan sebesar Rp 624,62 miliar dan surplus DJS sebesar Rp 19,02 triliun. Capaian kinerja tersebut membuktikan bahwa pengelolaan aset yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan sudah tepat dan program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia, dapat terjaga keberlangsungannya (sustainable).***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat