kievskiy.org

Bambang Murtioso Dirut Baru PTPN VIII

DIREKTUR Utama PT Perkebunan Nusantara VIII yang baru, Bambang Murtioso (kanan), menandatangani serahterima jabatan dengan pejabat lama, Dadi Sunardi, disaksikan Komisaris Utama, Agus Pakpahan, di Kantor Pusat PTPN VIII Jalan Sindang Sirna, Kota Bandung, Selasa 19 Juli 2016.*
DIREKTUR Utama PT Perkebunan Nusantara VIII yang baru, Bambang Murtioso (kanan), menandatangani serahterima jabatan dengan pejabat lama, Dadi Sunardi, disaksikan Komisaris Utama, Agus Pakpahan, di Kantor Pusat PTPN VIII Jalan Sindang Sirna, Kota Bandung, Selasa 19 Juli 2016.*

BANDUNG, (PR).- Manajemen perusahaan perkebunan negara di Jawa Barat-Banten, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII kembali mengalami pergantian jajaran dan susunan direksi. Kali ini, Bambang Murtioso dipercaya menjadi Direktur Utama PTPN VIII menggantikan Dadi Sunardi. Penunjukan itu dilakukan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merombak total seluruh holding PT Perkebunan Nusantara. Informasi diterima dari Humas PTPN VIII, acara perkenalan dan pamitan antara direksi baru dan direksi lama dilakukan di Kantor Direksi PTPN VIII di Bandung, pada Selasa 19 Juli 2016. Bambang Murtioso sebelumnya menjabat sebagai direktur produksi, yang sekarang diisi oleh Tatang Supriatna. Tatang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Wilayah III PTPN VIII. Senin 18 Juli 2016 lalu, Kementerian BUMN melakukan transformasi menyeluruh terhadap holding company PT Perkebunan Nusantara (Persero) mulai dari pemangkasan jumlah direksi, pengawasan intensif, dan fokus efisiensi pada usaha hulu (upstream). Masing-masing manajemen di 14 perusahaan PTPN juga dikurangi jumlah direksinya, dari semula 5 orang menjadi hanya 3 orang. Tujuannya tak lain agar lebih efisien, karena masing-masing PTPN diketahui memiliki jumlah karyawan yang rata-rata jumlahnya belasan ribu sampai puluhan ribu orang pada setiap PTPN. Menurut Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro, transformasi menyeluruh terhadap BUMN Perkebunan agar perusahaan bisa lebih efisien dan mampu bersaing dengan perusahaan perkebunan swasta.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat