BANDUNG, (PR).- Kendati penggunaan layanan voice terus anjlok seiring dengan melonjaknya layanan data, namun layanan konvensional itu masih menjadi kebutuhan utama di sejumlah daerah. Beberapa daerah tersebut adalah Tasikmalaya, Garut, dan Kuningan.
Demikian diungkapkan Vice President XL Axiata Central Region, Rd. Sofia Purbayanti, pada Peluncuran Kartu Perdana "Super Ngobrol Baru" di Hotel Regata, Jln. Dr. Setiabudi, Bandung, Jumat, 14 Juli 2017. Menurut dia, di ketiga daerah tersebut penetrasi 2G masih 30%.
"Walaupun di perkotaan Jabar sudah didominasi layanan 3G dan 4G, tapi penetrasi 2G di sejumlah daerah masih cukup besar," katanya.
Hal itulah, menurut dia, yang mendorong XL meluncurkan kartu perdana baru dengan benefit besar bagi pengguna layanan voice. Ia mengaku optimistis, kartu perdana tersebut alan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, baik di daerah maupun kota besar.
"Walaupun pengguna layanan voice di perkotaan kian menyusut, tapi demandnya masih ada," katanya.
Over the top
Saat ini, menurut dia, masih banyak pelanggan yang mengaku nyaman menggunakan layanan voice dibandingkan voice call atau video call over the top (OTT). Seperti diketahui, saat ini layanan voice call dan video call sudah tersedia di semua aplikasi instant messenger.
Sofia mengatakan, saat ini di area perkotaan, seperti Bandung, penetrasi 2G hanya tinggal 25%-27%. Secara nasional, saat ini 68% dari total 48 juta pelanggan XL sudah menggunakan layanan data, baik 3G maupun 4G.
Layanan XL tersebut didukung lebih dari 87 ribu base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia. Sebanyak 39 ribu diantaranya adalah BTS 3G dan lebih dari 13 ribu BTS 4G.***